Rahasia Bocor, AS Salahkan Inggris Atas Insiden Serangan Teror di Bandara Kabul

1 September 2021, 15:46 WIB
Sejumlah orang berusaha untuk melarikan dari Afghanistan usai Taliban berhasil kuasai lagi negara tersebut. /REUTERS TV via REUTERS.

PR DEPOK - Sebuah informasi rahasia Pentagon telah bocor dengan menyalahkan Inggris atas insiden serangan bunuh diri di bandara Kabul, Afghanistan.

Sementara orang dalam pemerintah dan anggota parlemen Inggris dikatakan telah menuduh AS mencoba 'mengalihkan kesalahan' pasca serangan teror tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari LBC News, Rabu 1 September 2021, ketegangan itu bermula ketika sebuah informasi dari Pentagon bocor dengan menyalahkan Inggris atas serangan teror.

Baca Juga: Profil Cut Syifa Dara Manis Keturunan Aceh yang Dijodohkan dengan Harris Vriza oleh Warganet

Informasi Pentagon yang bocor itu menyebutkan tentara terus membuka gerbang bandara Kabul untuk membantu upaya evakuasi orang-orang Inggris meskipun ada risiko serangan yang tinggi.

Akibat bocornya informasi rahasia tersebut, insiden serangan di bandara Kabul pekan lalu telah menyebabkan Inggris dan Pentagon AS saling menyalahkan.

Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Iain Duncan Smith menyalahkan Washington dan Presiden AS Joe Biden atas serangan teror di bandara Kabul.

"Presiden Biden bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang, saya yakin, sangat penting dalam rangkaian peristiwa yang telah kita lihat bersama," ujarnya.

Baca Juga: Unggah Potret dengan Cut Syifa Usai Heboh Dijodohkan, Harris Vriza: Akhirnya Nyampe Juga ke Pelaminan

"Saya pikir sekarang untuk mencoba dan memberi pengarahan kepada Inggris tentang pemboman bunuh diri benar-benar tercela," ucap Sir Iain Duncan lagi.

"Anda tahu, jika pemerintah Amerika atau militer Amerika sangat serius untuk menutup gerbang, mereka akan menutup gerbang," tuturnya melanjutkan.

Menurut catatan Pentagon yang bocor, Rear Admiral Peter Vasely, komandan pasukan AS di Afghanistan, ingin menutup Abbey Gate tetapi dibiarkan tetap terbuka untuk memungkinkan para pengungsi Inggris masuk ke bandara.

Baca Juga: Akui Ingin Meninggal Lebih Dulu dari Uya Kuya, Astrid Kuya: Dia Bisa Lebih Kuat, Lebih Sabar

Pada pukul 18.00 waktu setempat, seorang teroris yang mengenakan rompi bunuh diri berjalan ke kerumunan di luar Abbey Gate.

Beberapa orang tewas seketika, sedikitnya 170 warga Afghanistan dan 13 personel AS tewas. Sementara yang lain terluka dan terlempar ke parit drainase oleh kekuatan ledakan.

Sebelum ledakan, Kemenhan Inggris mengatakan bahwa selama operasi di bandara mereka telah bekerja sama dengan AS untuk memastikan evakuasi yang aman bagi ribuan orang.

Pasukan terakhir AS meninggalkan Kabul dengan penerbangan langsung sebelum tengah malam waktu setempat pada Senin lalu, memenuhi komitmen Presiden Biden untuk mundur sebelum tenggat waktu.

Baca Juga: Ahli Mulai Khawatirkan Varian 'Mu', WHO Sebut Varian Baru Covid-19 Tersebut Miliki Ketahanan terhadap Vaksin

Lebih jauh, Tobias Ellwood, anggota parlemen dan ketua komite pemilihan pertahanan, mengatakan itu adalah 'permainan menyalahkan yang tidak membantu' yang mana menunjukkan hubungan antara AS dan Inggris ke titik rendah.

Sebuah sumber pemerintah Inggris mengatakan, “AS harus menjelaskan secara jelas kekacauan yang telah terjadi selama evakuasi.”

Pentagon telah mengkritik apa yang digambarkannya sebagai 'pengungkapan yang melanggar hukum' dari rincian panggilan yang bocor tersebut.

“Cerita ini didasarkan pada pengungkapan informasi rahasia yang melanggar hukum dan pertimbangan internal yang bersifat sensitif," kata dia.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka? Berikut Bocoran Estimasi Jadwalnya

“Segera setelah kami mengetahui materi yang sengaja dibocorkan, kami melibatkan pihak-pihak terkait pada tingkat tertinggi untuk mencegah publikasi informasi yang akan menempatkan pasukan kami dan operasi kami di bandara pada risiko yang lebih besar," ucapnya lagi.

Pentagon AS juga mengutuk pengungkapan informasi rahasia yang dianggapnya telah melanggar hukum dan membahayakan operasi yang sedang berlangsung.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: LBC News

Tags

Terkini

Terpopuler