China Minta Dunia Selidiki Kejahatan Perang AS Selama 20 Tahun di Afghanistan

2 September 2021, 14:03 WIB
Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin minta dunia internasional menyelidiki pembunuhan warga Afghanistan oleh pasukan AS dan sekutunya selama 20 tahun terakhir. /REUTERS/Tingshu Wang.

PR DEPOK - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China meminta dunia internasional menyelidiki pembunuhan warga sipil Afghanistan oleh pasukan AS dan sekutunya selama 20 tahun terakhir.

Permintaan dunia internasional selidiki pembunuhan warga Afghanistan oleh pasukan AS ini disampaikan langsung Juru Bicara Kemenlu China, Wang Wenbin.

"Kehidupan rakyat Afghanistan harus dilindungi dan hak-hak mereka juga harus dipertahankan," ujar Wang Wenbin sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.coom People's Daily.

Baca Juga: Peduli dan Khawatir, Gus Miftah Rela Keluarkan Rp180 Juta demi Kesembuhan Deddy Corbuzier yang Sempat Kritis

Tak cuma itu saja, Wang Wenbin mengatakan pihaknya juga meminta para pembunuh harus dibawa ke pengadilan tinggi meskipun AS telah menarik diri dari Afghanistan.

"Yang dipertaruhkan adalah keadilan internasional dan supremasi hukum serta pengembangan HAM dunia," ucap dia menjelaskan.

Pernyataan Wang Wenbin itu disampaikan setelah serangan AS di Kabul yang mengakibatkan kematian warga sipil dalam beberapa hari terakhir.

Wang Wenbin mengatakan bahwa data per April 2020 menunjukkan bahwa 47.245 warga sipil Afghanistan tewas dalam perang di Afghanistan yang diluncurkan oleh AS.

Baca Juga: Tolak Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara, Refrizal: Gaya-gayaan, Apa Bapak Gak Tau Utang Sudah Menggunung?

Dalam tragedi terbaru pada Minggu lalu, setidaknya sepuluh orang, termasuk anak-anak tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan sebuah kendaraan di ibu kota Kabul.

Pada pekan sebelumnya, ledakan bunuh diri menewaskan 170 orang Afghanistan dan 13 tentara AS di bandara Kabul, walaupun kelompok teror ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun beberapa orang yang selamat telah mengemukakan kemungkinan bahwa sejumlah orang Afghanistan terbunuh oleh tembakan tentara AS di tengah kekacauan dan kebingungan alih-alih oleh pengeboman.

Baca Juga: Unggah Potret dengan Cut Syifa Usai Heboh Dijodohkan, Harris Vriza: Akhirnya Nyampe Juga ke Pelaminan

Wang mengungkapkan pembunuhan warga sipil Afghanistan oleh pasukan AS sering terjadi, dan dia menyebutkan beberapa contoh.

Pada tahun 2019 silam, serangan pesawat tak berawak AS secara keliru menewaskan sedikitnya 30 petani Afghanistan di provinsi Nangarhar.

Seorang mantan tentara AS dan seorang pilot pesawat tak berawak mengatakan dalam sebuah kesaksian untuk komite ahli PBB bahwa serangan pesawat tak berawak itu murni membunuh demi pembunuhan.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka? Berikut Bocoran Estimasi Jadwalnya

Menurut Wang, serangan udara AS menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil Afghanistan daripada statistik resmi pemerintah AS.

Pada tahun 2015, pasukan polisi anti-narkotika Afghanistan dalam sebuah misi diserang oleh jet tempur NATO dan 15 petugas tewas.

Menurut laporan terpisah, perang AS di salah satu negara termiskin di dunia selama 20 tahun setidaknya 51.191 Taliban dan pejuang jihad lainnya, 444 pekerja bantuan, dan 72 jurnalis.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: People's Daily

Tags

Terkini

Terpopuler