Kecewa pada AS karena Tersingkir dari Kesepakatan Kapal Selam, Prancis: Joe Biden dan Donald Trump Sama Saja

17 September 2021, 18:55 WIB
Ilustrasi bendera Prancis. /jackmac34/Pixabay

PR DEPOK - Prancis menuduh Presiden AS Joe Biden bertindak seperti pendahulunya Donald Trump setelah pihaknya disingkirkan dari kesepakatan pertahanan.

Komentar Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian pada Kamis kemarin datang sehari setelah AS, Inggris dan Australia mengumumkan kemitraan keamanan untuk Indo-Pasifik.

Dari kesepakatan tiga negara itu nantinya akan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir milik AS untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: Dikunjungi oleh KBRI di Korsel, Asnawi Mangkualam Lebih Sering Bertemu Wali Kota Ansan Dibandingkan Makassar

Pakta tersebut, yang dijuluki Aukus, dipahami sebagai upaya untuk melawan China, meskipun ketiga pemimpin itu tidak menyebut Beijing secara eksplisit dalam sambutan mereka.

Aukus berarti kontrak bernilai miliaran dolar yang telah ditandatangani Australia pada tahun 2016 untuk membeli kapal selam bertenaga diesel Prancis akan dibatalkan.

Le Drian mengatakan ia marah atas langkah itu menyebutnya sebagai pelanggaran kepercayaan.

"Keputusan brutal, sepihak, dan tak terduga ini mengingatkan saya pada apa yang dulu dilakukan Donald Trump," ujarnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Jumat, 17 September 2021.

Baca Juga: 4 Pelatih yang Bisa Gantikan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United, Salah Satunya Antonio Conte

Menusuk dari belakang

Dua minggu lalu, Menteri Pertahanan dan Luar Negeri Australia telah menegaskan kepada Paris atas kesepakatan 2016.

Paris akan mengirimkan kepada Australia kapal Prancis Naval Group untuk menggantikan kapal selam Collins Prancis yang berusia lebih dari dua dekade.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga memuji kerja sama puluhan tahun di masa depan ketika menjamu Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Juni lalu.

“Itu tusukan dari belakang. Kami menciptakan hubungan kepercayaan dengan Australia dan kepercayaan itu telah rusak,” kata Le Drian.

Baca Juga: Soroti Nelayan yang Ketakutan Lihat Kapal Perang China di Natuna, Susi Pudjiastuti: Semoga Segera Diantisipasi

Ditanya apakah Paris telah "ditipu" oleh Washington, menteri itu menjawab, "Analisis Anda tentang situasi ini kurang lebih benar."

"Namun kami masih membutuhkan klarifikasi. Australia perlu memberitahu kami bagaimana mereka keluar dari kontrak tersebut," kata Le Drian menambahkan.

Diplomat top Uni Eropa (UE) juga berkomentar, mengatakan pakta baru menunjukkan blok mereka juga harus mengembangkan strategi pertahanan dan keamanannya sendiri, khususnya di Indo-Pasifik.

“Kita harus bertahan hidup sendiri, seperti yang dilakukan orang lain,” kata Josep Borrell, ketika dirinya mempresentasikan strategi UE terbaru untuk kawasan Indo-Pasifik, berbicara tentang “otonomi strategis” yang sebelumnya diperjuangkan Emmanuel Macron.

Baca Juga: Intip Cincin Pertunangan Ria Ricis dan Teuku Ryan, Berbentuk Hati dan Bertabur Berlian

Borrell juga mengatakan dirinya tidak diajak berkonsultasi mengenai kesepakatan hari Rabu antara Canberra, London dan Washington.

"Saya mengerti sejauh mana pemerintah Prancis harus kecewa," katanya.

Hubungan antara Paris dan Washington memburuk selama kepresidenan Donald Trump, dan para diplomat mengatakan ada kekhawatiran dalam beberapa bulan terakhir bahwa Joe Biden tidak berterus terang dengan sekutu Eropa.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler