Jurnalis yang Ditahan Usai Melaporkan Kondisi Awal Covid-19 di Wuhan Dikabarkan Kritis

6 November 2021, 14:25 WIB
Ilustrasi jurnalis lapangan. /Pixabay/Engin_Akyurt

PR DEPOK - Seorang jurnalis yang dipenjara karena liputannya mengenai upaya awal penanggulangan China terhadap Covid-19 di Wuhan dikabarkan dalam kondisi kritis.

Menurut pengakuan keluarga, ia hampir meninggal setelah mogok makan selama berada di penjara.

Diketahui, Zhang Zhan, seorang jurnalis dan mantan pengacara, melakukan perjalanan ke Wuhan pada Februari tahun lalu untuk melaporkan kekacauan di pusat pandemi.

Baca Juga: Lakukan Spionase Penerbangan dan Pencurian Rahasia Dagang AS, Perwira Intelijen China Ditangkap

Zhang menyelidiki dan mempertanyakan penanganan pihak berwenang terhadap wabah melalui rekaman video alat genggamnya.

Kemudian dia ditahan pada Mei 2020 dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada akhir tahun atas tuduhan provokasi, sebuah tuduhan yang secara rutin digunakan pemerintah China untuk membungkam perbedaan pendapat.

"Dia sekarang sangat kurus dan mungkin hidupnya tidak lama lagi," ujar Zhang Ju, saudara Zhang Zhan.

Baca Juga: Bayu Ari Sadewa Sabet Emas Pertama Peparnas XVI Papua 2021, Dedi Supandi : Terharu Atas Capaian Emas Pertama

Berdasarkan penuturan kuasa hukumnya, Zhang mogok makan dan dicekok paksa makan melalui selang hidung.

"Dia mungkin tidak akan selamat dari musim dingin yang akan datang," tulis Zhang Ju, sebagaimna dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari SBS News pada Sabtu, 6 November 2021.

Unggahan Zhang Ju memicu seruan baru untuk pembebasan saudara perempuannya hingga Amnesty International mendesak Pemerintah China untuk segera membebaskannya sehingga dapat mengakhiri mogok makannya dan menerima perawatan medis yang tepat.

Baca Juga: 5 Webdrama Korea yang Akan Tayang November 2021, Mulai dari Romansa hingga Misteri

Juru kampanye Amnesty Gwen Lee mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penahanan Zhang Zhan adalah serangan memalukan terhadap hak asasi manusia.

Seseorang yang dekat dengan jurnalis, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa keluarga telah meminta untuk bertemu Zhang lebih dari tiga minggu lalu di penjara wanita Shanghai tempat dia ditahan tetapi belum menerima tanggapan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China juga tidak mengomentari kondisi Zhang dan menolak seruan dari kelompok HAM untuk pembebasannya sebagai upaya manipulasi politik anti-China.

Baca Juga: Soroti Aksi Densus 88 di Lampung, Mustofa Nahrawardaya: Baru Sekarang, Ada yang Ambil Kotak Amal Secara Legal

"China adalah negara dengan aturan hukum"

"Siapa pun yang melanggar hukum, maka harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin.

Kepala Biro Reporters without Borders (RSF) Asia Timur, Cedric Alviani, mengatakan komunitas internasional harus memberikan tekanan kepada China dan mengamankan pembebasan segera Zhang Zhan sebelum terlambat.

Baca Juga: 6 Kemampuan yang Harus Dimiliki Jika Ingin Menjadi Seorang Analis Bisnis

"Dia hanya menjalankan tugasnya sebagai reporter dan seharusnya tidak pernah ditahan, apalagi menerima hukuman penjara empat tahun," ujarnya.

Zhang termasuk di antara empat jurnalis, termasuk Chen Qiushi, Fang Bin dan Li Zehua, yang ditahan setelah melaporkan Covid-19 dari Wuhan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: sbs.com.au

Tags

Terkini

Terpopuler