Berikan Peringatan, Penemu Vaksin AstraZeneca Ungkap Pandemi Covid-19 Berikutnya Bisa Lebih Mematikan

7 Desember 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Edward Jenner/Pexels.

PR DEPOK – Penemu vaksin AstraZeneca yakni Sarah Gilbert mengungkapkan bahwa dunia harus lebih berhati-hati dan lebih siap untuk melawan virus berikutnya.

Sarah Gilbert yang juga merupakan seorang professor vaksinologi Universitas Oxford itu menilai pandemi di masa depan bisa lebih mematikan.

Hal itulah yang membuat Sarah meminta dunia untuk lebih siap melawan pandemi yang akan datang.

Baca Juga: Usai Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Lava Pijar yang Terlihat Jelas dari Kecamatan Pronojiwo

Diketahui, Covid-19 yang sudah terjadi selama dua tahun ini telah membunuh sekira 5,26 juta orang di seluruh dunia.

Selain itu, menurut Universitas Johns Hopkins butuh triliunan dollar untuk mengembalikan kehidupan ekonomi bagi miliaran orang.

Sementara itu, Sarah Gilbert juga menjelaskan bahwa pandemi berikutnya akan lebih buruk bahkan virus bisa lebih jauh menular.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Tanda Kamu Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron, Satu di Antaranya Sakit Tenggorokan

“Yang benar adalah yang berikutnya bisa lebih buruk. Itu bisa lebih menular, atau lebih mematikan, atau keduanya,” kata Sarah Gilbert sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Selasa, 7 Desember 2021.

Tak hanya itu, Sarah Gilbert juga mengingatkan pengetahuan yang diperoleh tidak boleh hilang begitu saja.

“Kemanjuan yang telah kita buat, dan pengetahuan yang telah kita peroleh, tidak boleh hilang,” katanya.

Baca Juga: Teori Konspirasi Kembali Beredar, Varian Omicron Dikaitkan dengan Film Italia Berjudul 'The Omicron Variant'

Pandemi Covid-19 sendiri disebut-sebut terdeteksi pertama kali di Negara China pada akhir 2019 lalu, sementara itu vaksin dikembangkan untuk melawan virus dalam waktu singkat.

Baru-baru ini ditemukan varian Covid-19 baru yang dikenal sebagai varian Omicron.

Terkait varian baru itu, Sarah Gilbert mengatakan varian Omicron yang kini tengah mengancam dunia diketahui mengandung mutasi dalam penularan virus.

Baca Juga: Teori Konspirasi Kembali Beredar, Varian Omicron Dikaitkan dengan Film Italia Berjudul 'The Omicron Variant'

“Ada perubahan tambahan yang mungkin berarti antibodi yang diinduksi oleh vaksin atau oleh infeksi varian lain mungkin kurang efektif dalam mencegah infeksi Omicron,” kata Sarah Gilbert.

“Sampai kita tahu lebih banyak, kita harus berhati-hati, dan mengambil langkah untuk memperlambat varian baru ini,” tambahnya.

Varian Covid-19 jenis Omicron ini diketahui telah menyebar dengan cepat di Inggris. Hal ini tentu mendorong seruan untuk melakukan tindakan pencegahan dari para ilmuwan.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Tanda Kamu Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron, Satu di Antaranya Sakit Tenggorokan

Selain itu, menurut para ahli, upaya mengakhiri pandemi Covid-19 ini tidak merata lantaran ditandai dengan terbatasnya akses vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah.

Selanjutnya, sebuah panel ahli kesehatan yang dibentuk oleh organisasi kesehatan dunia (WHO), untuk meninjau penanganan pandemic SARS-CoV-2 pihaknya telah menyerukan pendanaan permanen serta kemampuan untuk menyelidiki pandemi melalui perjanjian baru.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler