Mulai Januari 2022, Australia akan Suntikan Vaksin Covid-19 pada Anak Usia 5 hingga 11 Tahun

11 Desember 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi - Australia mulai Januari 2022 akan memberikan vaksin Covid-19 bagi anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun. /Pixabay/geralt.

PR DEPOK - Australia akan mulai memberikan vaksin Covid-19 untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mulai Januari 2022 mendatang.

PM Australia Scott Morrison mengatakan pemberian vaksin Covid-19 kepada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun ini akan menjadi berita gembira bagi jutaan keluarga di seluruh negeri.

Pemberian vaksinasi kepada anak-anak pada usia itu juga merupakan kesempatan bagi mereka untuk disuntik vaksin Covid-19.

Baca Juga: Sudah Datangi Lokasi Rumah Baru Gala Sky, Haji Faisal Keluhkan Harga yang Melebihi Anggaran yang Ia Siapkan

Setelah meninjau data klinis dari Kanada, kelompok penasihat vaksinasi telah merekomendasikan interval delapan minggu antara dua dosis. Namun, interval waktu tersebut dapat dipersingkat menjadi tiga minggu jika ada wabah.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Channel News Asia, dosis vaksin Pfizer akan diberikan pada tahap awal, sementara regulator menilai kesesuaian dengan suntikan Moderna.

Keputusan tersebut muncul ketika negara yang memiliki julukan Benua Hijau itu tengah berupaya mempercepat peluncuran suntikan booster.

Selain itu, Australia merupakan menjadi salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, menginokulasi hampir 90 persen populasinya di atas 16 tahun dengan dua dosis.

Baca Juga: Kembali Banjir Teguran, Fuji Dinilai Ajarkan Hal Tak Baik kepada Gala Sky karena Lakukan Ini

Kemudian sekitar 70 persen anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun telah divaksinasi Covid-19 lengkap.

Pihak berwenang juga telah mendesak penduduk untuk mengambil suntikan booster. Hal itu karena adanya varian Omicron, yang lebih menular di tengah peningkatan infeksi yang stabil di Sydney.

Negara bagian New South Wales, yang mencakup Sydney juga telah melaporkan 516 kasus baru pada Jumat, 10 Desember 2021.

Hal tersebut merupakan kenaikan kasus terbesar dalam dua bulan terakhir, yang mana sebagian besar disebabkan oleh varian Delta, namun juga infeksi Omicron meningkat.

Baca Juga: Sahabat Doddy Sudrajat Heran dengan Pendirian Museum Vanessa Angel: Mungkin kalau Ramai, Ada Pemasukan Juga

Perlu diketahui bersama bahwa Australia telah melaporkan kasus varian baru pertamanya sekitar dua minggu lalu.

Menurut laporan terakhir bahwa sekitar 50 kasus telah terdeteksi karena varian baru yang awal ditemukan di Afrika Selatan itu.

Selain itu, Australia juga melaporkan sekitar 225.000 kasus Covid-19 dan 2.084 kematian, jauh lebih sedikit daripada kebanyakan negara lain di dunia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler