Laporkan Kematian Pertama Akibat Varian Omicron, Australia Belum Berencana Batasi Mobilitas Penduduk

27 Desember 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi benua Australia. /Lara Jameson/Pexels

PR DEPOK - Australia melaporkan kematian pertama akibat varian Omicron hari ini Senin, 27 Desember 2021 di tengah meningkatnya kasus harian baru.

Meski begitu, otoritas kesehatan setempat belum memutuskan untuk memperketat mobilitas penduduk dan mengklaim tingkat rawat inap di Australia masih terbilang rendah.

Varian Omicron yang menurut para ahli lebih menular tetapi tidak mematikan itu menyebar di Australia tak lama setelah pemerintah mencabut pembatasan sosial yang berlangsung selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Buka Suara Tentang Kepemimpinan Rangnick, David de Gea: Luar Biasa, Kami Berlatih Keras

Kasus kematian pertama Omicron itu diketahui merupakan pria berusia lebih dari 80 tahun.

Namun otoritas kesehatan Australia enggan memberi informasi lebih lanjut mengenai kasus kematian tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, yang pasti, pria itu tertular varian Omicron di fasilitas perawatan lanjut usia dan meninggal dunia di rumah sakit Sydney.

Baca Juga: Tolak Gombalan Tim Ria Ricis, Fuji: Hargain Cowok Aku

"Ini adalah kematian pertama varian Omicron yang dilaporkan di New South Wales yang kini menjadi perhatian kami," ujar ahli epidemiologi kesehatan New South Wales Christine Selvey.

Pria tersebut termasuk di antara enam kematian akibat Covid-19 yang terjadi pada Minggu, 26 Desember 2021.

Hari ini, Australia mencatat lebih dari 9.400 kasus baru.

Meski terbilang banyak, faktanya jumlah tersebut lebih sedikit dari kasus harian sebelumnya.

Baca Juga: Bantah Ucapan Ria Ricis, Fuji Sebut Thariq Halilintar Tergila-gila Padanya

Tambahan kasus baru terbanyak berasal dari negara bagian New South Wales dan Victoria.

Perdana Menteri Queensland Annastacia Palaszczuk mengatakan meski pihaknya mencatat peningkatan kasus, tetapi tingkat keterisian rumah sakit masih normal, sehingga kasus baru dinilai masih bisa terkendali.

Dengan begitu, Pemerintah Australia belum memutuskan untuk memperketat perjalanan antarnegara bagian.

Baca Juga: Firli Sebut KPK Makin Kuat Usai Revisi UU, Ferdinand Hutahaean Klaim Justru Sebaliknya: Meletoy

Para wisatawan hanya diharuskan menunjukkan hasil negatif PCR jika ingin masuk ke setiap negara bagian.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler