PR DEPOK - Amerika Serikat akan kembali menyumbang Rp1,40 triliun kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Sumbangan dari Amerika Serikat untuk UNRWA akan disalurkan lantaran badan tersebut tengah mengalami krisis keuangan yang besar.
Menurut Biro Kependudukan, Pengungsi dan Imigrasi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dana ini akan digunakan untuk membantu warga Palestina yang mengalami krisis.
"Dana ini akan menyediakan pendidikan, perawatan medis, dan bantuan darurat kepada ratusan ribu anak-anak dan keluarga Palestina pada saat dibutuhkan," ujar perwakilan biro tersebut, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Minggu, 2 Januari 2022.
Diketahui, organisasi PBB tersebut saat ini melayani sekitar 5,3 juta pengungsi Palestina di wilayah aneksasi, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Sejak pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump benar-benar berhenti menyumbang pada 2018, mereka menghadapi kesulitan keuangan yang serius.
Baca Juga: Juergen Klopp Harus Absen Dampingi Liverpool saat Bersua Chelsea Gegara Covid-19
Dalam sebuah surat terbuka pekan lalu, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyatakan bahwa kekurangan anggaran yang kronis telah memaksa badan tersebut untuk mengambil langkah-langkah penghematan.
“Selama sepuluh tahun terakhir, sumbangan kepada badan tersebut telah stagnan dan masih di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk memastikan penyediaan layanan yang berkualitas secara berkelanjutan"
"Pada saat yang sama, populasi pengungsi terus bertambah, sementara kemiskinan dan kerentanan melonjak. Krisis keuangan Ini memiliki sifat bertahan hidup," ujar Lazzarini.
Baca Juga: Awal Tahun 2022, Amerika Serikat Batalkan Lebih dari 2.700 Penerbangan karena Alasan Ini
Seorang juru bicara UNRWA mengungkapkan awal tahun 2021 bahwa Uni Emirat Arab (UEA) telah secara substansial mengurangi dana untuk badan tersebut.
Sami Mshasha menyatakan bahwa UEA menyumbangkan Rp737,7 miliar kepada UNRWA pada 2018 dan 2019, tetapi hanya Rp14,2 miliar yang disumbangkan ke badan pengungsi tersebut pada 2020.
Di saat yang sama, Inggris telah mengurangi pendanaannya untuk UNRWA dari Rp814,6 miliar pada 2020 menjadi Rp398,7 miliar pada 2021.
Diketahui, UNRWA didirikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1949.
Misinya adalah untuk membantu para pengungsi Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, dan Jalur Gaza mencapai potensi pengembangan manusia sepenuhnya, sambil menunggu solusi yang adil dan langgeng untuk penderitaan mereka.***