PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Australia meragukan status bebas virus corona di Indonesia.
Atas hal tersebut pemerintah Australia memasukkan Indonesia dalam daftar negara yang wajib diwaspadai terkait penyebaran virus corona jenis baru Covid-19.
Imbauan tersebut diumumkan melalui situs resm rumah sakit di Austalia St Vincent’s Private Hospital Sydney. Foto pengumuman tersebut kini telah tersebar luas di media sosial.
Baca Juga: Anies Baswedan Butuh Pelengkap, Sohibul Iman: Kami Harapkan Satu Jago Pidato, Satu Jago Kerja
Dikutip oleh Pikiranrakyat.depok.com dari situs resmi St Vincent’s Private Hospital Sydney, svphs dalam informasinya memasukkan daftar negara yang tidak boleh mereka kunjungi, salah satunya adalah Indonesia.
Rumah sakit tersebut mengimbau kepada siapapun yang pernah berkunjung dalam 14 hari terakhir ke Indonesia dan merasa tidak sehat untuk segera menghubungi rumah sakit terdekat.
“Dalam 14 hari terahir jika Anda telah mengunjungi salah satu negara yang tercantum di bawah ini, jika Anda tidak sehat, atau pernah kontak dengan orang yang tidak sehat, jangan mengunjungi pasien di rumah sakit,” tulis keterangan rumah sakit itu.
Selain Indonesia, terdapat juga negara lain yang masuk dalam daftar negara yang harus diwaspadai terjangkit virus corona yaitu Kamboja, Hongkong, Iran, Italia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.
Sementara itu, bagi pasien yang hendak memesan untuk masuk ke rumah sakit, staf rumah sakit akan mengajukan pertanyaan penyaringan tambahan mengenai kondisi kesehatan selama pasien melakukan perjalanan dalam 14 hari terakhir.
Imbauan tersebut dikuatkan oleh pernyataan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison yang memperanyakan status bebas virus corona jenis baru di Indonesia.
Baca Juga: Surat Sakti Fans Cilik United Berikan Liverpool 2 Kekalahan Beruntun
Padahal, pemerintah Indonesia sampai saat ini menyatakan bahwa belum ada yang terinfeksi virus corona di wilayah Indonesia.
Morrison meragukan pemerintah Indonesia karena menurutnya di negara Indonesia terdapat sekira 270 juta jiwa, namun pemerintah Indonesia hanya menguji 136 orang, dan semua hasilnya negatif.
Padahal, Morrison mengatakan negara-negara tetangga Indonesia termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia semuanya memiliki populasi yang jumlah warganya lebih kecil dari Indonesia dan telah melakukan setidaknya sepuluh kali lebih tes.
Morrison mengatakan kepada stasiun radio 3AW bahwa klaim nol infeksi di Indonesia adalah fungsi dari kemampuan mereka untuk menguji.
“Indonesia adalah negara yang sangat besar dengan banyaknya pulau dan akan sangat sulit untuk memberikan jaminan absolut tentang angka-angka tersebut,” kata Morrison seperti dikutip dari SMH.
“Saya tidak bermaksud (bertindak tidak sopan), Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia dan kami berdua memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut,” ungkap Morrison.
Dalam berita SMH juga disebutkan bahwa Sektetaris Direktorat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan Indonesia, Achmad Yurianto membela negaranya dalam menangani virus ini.
“Kami bekerja sangat keras. Jangan mengukur menggunakan standar Australia. Indonesia bukan Australia, Australia bukan Indonesia,” katanya.
“Kondisinya berbeda. Apakah kita telah melakukan sesuatu dengan benar atau tidak, Anda sebaiknya mencari (pendapat) WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” ujar Yurianto menegaskan.
Baca Juga: Picu Depresi Hingga Diabetes, Kenali Efek Samping Diet Karbohidrat yang Ekstrem
Beberapa pekan lalu juga Yurianto mengklaim bahwa seorang pria Jepang yang telah didiagnosis dengan coronavirus setelah kembali dari liburan di Bali telah terinfeksi dengan “Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus 2" - atau SARS-CoV-2, bukan Covid-19.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Faiza menolak mengomentari pernyataan Morrison sampai transkrip resmi dikeluarkan.
“Kami telah meminta kata demi kata (transkrip) wawancara radio ini. Kami menahan diri untuk tidak mengomentari kutipan tanpa memahami konteks wawancara tersebut,” ucapnya.
Baca Juga: Tiba di Bandara Kertajati, 69 WNI ABK Kapal Diamond Princess Menuju Pulau Sebaru Kecil
Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto menegaskan lagi pada hari Kamis bahwa negara itu bebas virus meskipun ada beberapa kematian yang mencurigakan - dan tetap bebas karena doa orang Indonesia.
Sekitar 1,3 juta orang Australia mengunjungi pulau Bali di Indonesia pada tahun 2019.
Jika virus ada di Indonesia, hal itu menunjukkan tingkat paparan yang signifikan untuk orang Australia adalah mungkin.***