Rayan Dinyatakan Meninggal, Bocah 5 Tahun yang Terperangkap di Sumur Sedalam 32 Meter

6 Februari 2022, 07:42 WIB
Rayan, bocah 5 tahun di Maroko meninggal sebelum petugas berhasil menyelamatkannya karena terperangkap di sumur sedalam 32 meter. /REUTERS/Thami Nouas./

PR DEPOK - Seorang bocah berusia 5 tahun bernama Rayan, yang terperangkap di sebuah sumur di Maroko selama lima hari dikabarkan telah meninggal dunia.

Rayan, bocah Maroko yang jatuh ke sumur sedalam 32 meter itu meninggal sebelum tim penyelamat berhasil meraihnya pada Sabtu, 5 Februari 2022 malam waktu setempat.

Istana Kerajaan Maroko dalam pernyataannya melalui media sosial mengonfirmasi bahwa Rayan telah meninggal sebelum tim penyelamat berhasil membebaskannya.

"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Rayan, Yang Mulia Raja Mohammed VI menyampaikan belasungkawa," kata pernyataan Kerajaan Maroko, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Minggu, 6 Februari 2022.

Baca Juga: Cipta Panca Diduga Sindir Luhut Pandjaitan Sibuk Telepon saat Jokowi Bicara: Opung seng Ada Lawannya

Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan cuplikan adegan setelah tubuh Rayan ditemukan, dengan ratusan petugas penyelamat yang putus asa dan penonton berkumpul di lokasi berteriak menyebut nama Tuhan.

Diketahui sebelumnya, Rayan Awram, bocah Maroko berusia 5 tahun, jatuh ke dalam sumur di desa Ighran di perbukitan Chefchaouen, Maroko bagian utara pada Selasa lalu, 1 Februari 2022.

Insiden jatuhnya Rayan itu memicu upaya penyelamatan besar-besaran yang melibatkan semua sektor di Maroko.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Sarankan Lansia Tak Lakukan Ini di tengah Naiknya Covid-19, dr Koko: Setuju Tapi...

Tim penyelamat akhirnya mencapai Rayan pada Sabtu malam setelah memindahkan sebagian besar lereng bukit yang berdekatan dan dengan membuat terowongan horizontal ke dalam sumur.

Sumur itu hanya memiliki lebar 45 Centimeter di bagian atas dan meruncing saat turun 32 meter ke dasar, di mana Rayan terjebak, sehingga tidak mungkin bagi penyelamat untuk turun secara langsung.

Seorang kerabat laki-laki dari Rayan mengatakan pada Jumat kemarin bahwa keluarga itu pertama kali menyadari bahwa dia hilang ketika mendengar tangisan teredam dari dalam sumur.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Dikabarkan Pasang Tarif Fantastis, Mustofa Nahrawardaya: Nggak Kuat Bayar Jangan Ngundang

Daerah berbukit di sekitar Chefchaouen sangat dingin di musim dingin dan tim penyelamat berusaha untuk menjaga anak itu tetap hidup dengan menurunkan makanan, air dan oksigen melalui tabung.

Tim penyelamat bekerja sepanjang waktu memotong parit besar melalui lereng bukit, kemudian membuat terowongan secara horizontal menuju Rayan, dengan risiko memicu tanah longsor.

Pada jam-jam terakhir upaya penyelamatan, para pekerja harus bergerak dengan sangat hati-hati saat mereka berusaha menggali tanah dan bebatuan ke tempat Rayan terbaring.

Baca Juga: Ashanty Ingin Jodohkan Arsy dengan King Faaz, Maia Estianty: Ternyata Jodohnya Dul, Gimana dong?

Tim penyelamat akhirnya dapat mengakses sumur pada Sabtu malam, dan membawa tubuh Rayan yang sudah tidak bergerak ke ambulans.

Kerumunan berkumpul di tempat kejadian untuk menyaksikan upaya penyelamatan ketika ratusan pekerja bekerja keras untuk menyelamatkan anak itu.

Di seluruh negeri, orang-orang Maroko mengikuti setiap detik cuplikan berita melalui televisi di rumah-rumah dan kafe-kafe serta media sosial.

"Saya sangat sedih mengetahui Rayan telah meninggal. Turut berduka cita untuk orang tua," kata Abderrahim Sabihi, warga Rabat yang mengikuti upaya penyelamatan dari sebuah kafe.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler