Peneliti Ungkap Fakta Monyet yang Berlayar dari Afrika ke Amerika Selatan dengan Rakit

16 April 2020, 21:49 WIB
Monyet-monyet tersebut diperkirakan memiliki ukuran yang serupa dengan beberapa marmoset yang ditemukan di Amerika Selatan saat ini.* /The Independent/

PIKIRAN RAKYAT - Spesies monyet yang sudah punah dikabarkan melakukan perjalanan "luar biasa" melintasi Samudra Atlantik dari Afrika ke Amerika Selatan.

Hebatnya, mereka melakukan perjalanan tersebut dengan rakit sekitar 34 juta tahun yang lalu, menurut sebuah studi tentang fosil gigi.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs The Independent, diperkirakan bahwa monyet prasejarah (Ucayalipithecus perdita) melakukan perjalanan lebih dari 900 mil (1.448 kilometer).

Hal itu dilakukan para monyet ketika kedua benua masih berdekatan, di pulau-pulau terapung vegetasi yang terputus dari garis pantai.

Baca Juga: Peneliti Temukan Artefak Bangsa Viking Saat Lapisan Es di Gunung Norwegia Mencair 

Menurut Profesor Erik Seiffert, penulis utama studi ini, mengatakan bahwa perjalanan itu “sangat sulit” tetapi lebih mudah bagi monyet kecil daripada bagi hewan lain.

"Hewan yang sangat kecil seukuran Ucayalipithecus akan lebih diuntungkan daripada mamalia yang lebih besar dalam situasi seperti itu karena mereka akan membutuhkan lebih sedikit makanan dan air yang bisa disediakan rakit vegetasi mereka," kata Profesor Seiffert dari University of Southern California.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti mengamati fosil gigi yang ditemukan di Amazon Peru.

Disebutkan bahwa monyet-monyet itu memiliki ukuran yang serupa dengan beberapa marmoset yang hidup di Amerika Selatan saat ini.

Baca Juga: Peneliti: Virus Corona Dapat Menyerang T-Cells, Merusak Sistem Kekebalan Tubuh Seperti HIV 

"Ini adalah penemuan yang benar-benar unik," kata Profesor Seiffert.

"Ini menunjukkan bahwa selain monyet Dunia Baru dan sekelompok tikus yang dikenal sebagai kaviomorf, ada garis silsilah mamalia ketiga yang entah bagaimana melakukan perjalanan transatlantik yang sangat mustahil untuk pergi dari Afrika ke Amerika Selatan," ungkapnya.

Pemberian nama monyet ini berasal dari kombinasi Ucayali (daerah Amazon Peru) di mana fosil gigi ditemukan, pithikos (bahasa Yunani untuk monyet) dan perdita (bahasa Latin yang berarti hilang).

Monyet-monyet itu terbukti berasal dari nenek moyang Afrika melalui kemiripan gigi mereka dengan monyet-monyet Mesir.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Program Belajar dari Rumah TVRI Dicekoki Ajaran Agama Katolik 

Berdasarkan usia situs penemuan fosil gigi dan kedekatan Ucayalipithecus dengan kerabat fosilnya dari Mesir, para peneliti memperkirakan migrasi terjadi sekitar 34 juta tahun yang lalu.

"Hal yang paling mengejutkan saya tentang studi ini daripada yang pernah saya ikuti adalah betapa tidak mungkinnya semua itu," ujar Profesor Seiffert.

Profesor Seiffert juga menjelaskan bahwa fakta penemuan fosil gigi dari situs terpencil di tengah-tengah tempat antah berantah. Kemungkinan menemukan potongan-potongan fosil gigi sangat sulit.

Tapi dengan penemuan besar ini, membuktikan bahwa mereka telah mengungkapkan perjalanan yang sangat mustahil yang dilakukan oleh monyet-monyet purba tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler