Dokter di Prancis Klaim Pasien Pertama Virus Corona di Negaranya Ada Sejak Desember 2019

5 Mei 2020, 20:43 WIB
MENARA Eiffel, maskot Prancis.* /AFP/BERTRAND GUAY/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang dokter di Prancis mengatakan bahwa seorang pasien yang didiagnosis menderita pneumonia di negaranya pada 27 Desember 2019 lalu sebetulnya telah lebih dulu terinfeksi virus corona.

Jika benar demikian, itu tandanya bahwa virus yang saat ini sudah disebut pandemi oleh WHO sudah tiba di Eropa hampir sebulan lebih dulu dari awal dikonfirmasi.

Diketahui bahwa Prancis pertama kali mengonfirmasi kasus pertama virus corona pada 24 Januari 2020, yang mana dua orang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan.

Baca Juga: Madagaskar Klaim Temukan Obat Corona, Presiden Tanzania: Kita Minta Satu Pesawat 

Penularan virus corona dari manusia ke manusia pertama di Eropa hingga saat ini dikonfirmasi terjadi pada orang Jerman yang terinfeksi oleh rekan Tiongkoknya yang mengunjungi Jerman antara 19 dan 22 Januari 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari BBC, Dr Yves Cohen, seorang kepala pengobatan darurat di rumah sakit Avicebbe dan Jean-Verdier, Prancis, mengatakan mereka telah memutuskan untuk memeriksa rekam medis pada pasien-pasien awal, terkhusus sebelum kasus pertama dikonfirmasi tanggal 24 Januari 2020.

Hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu apakah virus corona telah menyebar secara tak terdeteksi lebih dari awal perkiraan.

Baca Juga: Kasus Terus Nol, Korea Selatan Sambut Era Baru dengan Kembali Buka Sekolah Mulai 13 Mei 

Setelah melakukan hal tersebut, Cohen mengatakan seorang pria berusia 43 tahun dari Bobigny, timur laut Paris dinyatakan positif virus corona.

Pada awalnya, dia menunjukkan gejala utama yang mengindikasikan kepada virus corona  termasuk batuk kering, demam, dan kesulitan bernapas.

Dia dirawat di rumah sakit pada 27 Desember 2019, empat hari sebelum kantor negara Tiongkok memberitahu kepada World Health Organization (WHO) tentang kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui terdeteksi di Kota Wuhan, Tiongkok.

Dia berbicara kepada salah satu presenter TV lokal, BFMTV, bahwa dirinya tidak pernah melakukan perjalanan sebelumnya ia dinyatakan jatuh sakit.

Baca Juga: Sinopsis The Purge: Election Year, Pembantaian Legal Warga AS yang Tayang Rabu Dini Hari 

Cohen mengatakan dua anak pasien itu juga jatuh sakit tetapi istrinya tidak meunjukkan gejala apa pun. Tetapi Dr. Cohen menunjukkan bahwa istri pasien itu bekerja di sebuah supermarket dekat bandara Charles de Gaulle dan bisa berhubungan dengan orang-orang yang baru saja tiba dari Tiongkok.

Istri pasien mengatakan bahwa, "Seringkali pelanggan datang langsung dari bandara, masih membawa koper mereka," ucapnya.

Sementara itu, hingga saat ini Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona, disusul Spanyol, dan Italia.

Tercatat di AS sebanyak 1.212.955 orang dikonfirmasi positif, di Spanyol sebanyak 248.301 orang, sedangkan di Italia sebanyak 211.938 orang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler