Sebut Kantongi Bukti Kuat, Menlu AS Yakin Virus Corona Berasal dari Laboratorium di Wuhan

6 Mei 2020, 03:15 WIB
Menlu AS Mike Pompeo.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Polemik mengenai asal usul pandemi Virus Corona hingga saat ini masih menjadi perdebatan luas.

Terbaru, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyebutkan bahwa ia memiliki bukti "kuat" yang menyebutkan bahwa Tiongkok membuat Virus Corona.

Dikutip dari Reuters oleh Pikiranrakyat-depok.com, hal tersebut disampaikan Mike Pompeo kepada program "This Week" di ABC, pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dokter di Prancis Klaim Pasien Pertama Virus Corona di Negaranya Ada Sejak Desember 2019

"Terdapat sejumlah belum "kuat" yang membutikan bahwa virus ini bersumber dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok," kata Mike Pompeo.

Pernyatannya merujuk pada virus yang pertama kali muncul pada Desember 2019 lalu di Kota Wuhan, Tiongkok.

Lebih lanjut, Mike Pompeo dengan tegas menepis pernyataan yang dirilis agen senior intelijen AS pada pekan ini, yang mengatakan virus corona tampaknya bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik.

Baca Juga: Sinopsis The Purge: Election Year, Pembantaian Legal Warga AS yang Tayang Rabu Dini Hari

Pernyataan tersebut melemahkan teori konspirasi, yang digaungkan oleh pegiat anti-Tiongkok serta sejumlah pendukung Presiden Donald Trump, yang juga mengklaim bahwa virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok.

"Banyak pakar terbaik mengira bahwa virus itu buatan manusia. Maka dari itu saya tidak punya alasan untuk tidak mempercayai hal itu," ucap Mike Pompeo.

Ketika si pewawancara menunjuk bahwa itu bukan kesimpulan badan intelijen AS, Pompeo mengingat kembali, dirinya mengaku melihat yang dilaporkan oleh pihak inteleijennya.

Baca Juga: Kasus Terus Nol, Korea Selatan Sambut Era Baru dengan Kembali Buka Sekolah Mulai 13 Mei

"Saya telah melihat apa yang dikatakan oleh komunitas intelijen. Saya tak punya alasan untuk percaya bahwa itu salah." ujarnya.

Keyakinan Mike Pompeo mengenai asal mula virus corona dar Tiongkok setelah pemerintah negara itu benar-benar membatasi akses masuk ke dalam laboratorium mereka yang ingin dilakukan oleh negara barat.

"Ada banyak laboratorium di Tiongkok, kita harus bisa masuk ke dalam sana. Lalu kita masih belum memiliki sampel virus yang kita butuhkan," ucapnya.

Baca Juga: Madagaskar Klaim Temukan Obat Corona, Presiden Tanzania: Kita Minta Satu Pesawat

Sementara itu, laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional, Kamis, menyebutkan pihaknya sepakat dengan "konsensus ilmiah luas" bahwa penyakit itu bukan buatan manusia.

Pejabat AS yang akrab dengan pelaporan dan analisis intelijen mengatakan selama beberapa pekan mereka tidak yakin ilmuwan Tiongkok mengembangkan virus corona di laboratorium senjata biologis pemerintah, yang kemudian bocor.

Sebaliknya, mereka mengaku yakin bahwa virus itu masuk melalui kontak manusia dengan satwa liar di pasar daging di pusat kota Wuhan, atau bisa saja bocor dari salah satu laboratorium milik pemerintah Wuhan, yang diyakini sedang melakukan penelitian sipil tenang kemungkinan bahaya biologis.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler