PR DEPOK - G7 telah merancang sanksi baru untuk Rusia sebagai akibat dari invasi yang dilakukan ke Ukraina, di mana sanksi baru harus memukul oligarki Rusia yang menjadi kaya di bawah Presiden Vladimir Putin.
Menteri keuangan Jerman, Christian Lindner mengatakan bahwa G7 sedang mempersiapkan rencana sanksi lebih lanjut untuk menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut negara-negara G7, sanksi baru yang akan dijatuhkan untuk Rusia berikutnya merupakan babak baru dari 'sanksi berat' terhadap Moskow.
Hal ini sekaligus menyerukan Rusia untuk menghentikan serangannya di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir.
Jerman saat ini memegang jabatan presiden bergilir G7.
"Mereka yang mendapat keuntungan dari Putin dan mencuri kekayaan rakyat Rusia, juga melalui korupsi, tidak dapat menikmati kemakmuran mereka di demokrasi barat kita," ucap Lindner dikutip PR Depok dari NDTV.
Baca Juga: Muncul Baliho Bertajuk 2024 Setia Bersama Jokowi di Dumai, Yan Harahap: Dimulai dari Daerah
Kini Rusia sudah menghadapi gelombang sanksi yang dirancang untuk mengisolasinya dari sistem keuangan internasional.
Pada hari Kamis, Amerika Serikat dan Inggris menambahkan lebih banyak oligarki Rusia ke daftar hitam pengusaha yang terkait dengan Kremlin yang sudah ditargetkan oleh Uni Eropa.
Pada hari yang sama, Prancis juga mengatakan telah menyita superyacht milik tsar minyak Rusia Igor Sechin di French Riviera.
Baca Juga: Para Pemain Persib Langsung Latihan Pemulihan Usai Kalahkan Persiraja Banda Aceh 3-1
Sementara, Italia mengumumkan telah membekukan aset yang dipegang oleh oligarki Rusia di sana.
Aset-aset itu termasuk kapal pesiar mewah dan properti, senilai sekitar 140 juta euro.
Di sisi lain, Putin mengatakan tentang langkah-langkah ekonomi yang diambil terhadap Rusia.
Dia menyebut bahwa sanksi terhadap Rusia dari negara-negara G7 itu mirip dengan deklarasi perang.***