Kapal Perang Rusia Tenggelam di Laut Hitam, Menteri Pertahanan Ukraina: Ini Pukulan Besar bagi Rusia!

15 April 2022, 17:24 WIB
Kapal perang Rusia meledak di Laut Hitam. /Instagram/leadervladimirputin/REUTERS PHOTO/

PR DEPOK – Menteri Pertahanan Ukraina buka suara dan memberikan tanggapan menohok, soal kapal perang Rusia yang tenggelam di Laut Hitam.

Rusia mengatakan bahwa, kapal perang utama milik negara telah tenggelam di Laut Hitam pada Kamis, 14 April 2022.

Kapal perang utama milik Rusia tersebut, diduga telah tenggelam usai terjadinya ledakan dan kebakaran akibat serangan rudal sebagai bentuk serangan baru kepada Ukraina.

Baca Juga: Senang Berbelanja, 4 Zodiak Ini Dikenal Boros dalam Urusan Keuangan

Setelah tenggelamnya kapal perang milik Rusia tersebut, Menteri Pertahanan Ukraina memberikan tangapan menohoknya, di mana tragedi tenggelamnya kapal perang tersebut menjadi pukulan besar bagi Rusia.

Kronologi lengkapnya, berawal dari kapal utama Rusia yang ada di armada laut hitam, tenggelam saat sedang ditarik ke pelabuhan dalam kondisi cuaca yang dicekam oleh badai.

Hal tesebut, sesuai dengan pernyataan Menteri pertahanan Ukraina yang juga mengatakan, lebih dari 500 awak kapal penjelajah rudal era Soviet sedang dievakuasi setelah kapal meledak .

Baca Juga: PIP Kemdikbud 2022 Cair, Login pip.kemdikbud.go.id Cek Status Penerima Bantuan untuk Siswa SD-SMA

Ukraina juga mengatakan bahwa, pihaknya sudah menabrak kapal perang Rusia dengan rudal anti-kapal Neptunus buatan Ukraina.

Namun, pihak Rusia belum mengakui serangan tersebut hingga kini, dan mengatakan insiden tersebut sedang dalam proses penyelidikan.

“Sementara kapal penjajah ‘Moskva’ sedang ditarik ke pelabuhan tujuan, kapal kehilangan stabilitas karena kerusakan akbat kebakaran,” kata Menteri Pertahanan Ukraina, sebagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari Channel News Asia, pada 15 April 2022.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 26 Ditutup, Pendaftar Golongan Apa Saja yang Pasti Lolos?

"Dalam kondisi laut yang penuh badai, kapal itu tenggelam," katanya lagi memaparkan.

Ditambahkannya lagi bahwa, Insiden tersebut, terjadi saat Angkatan Laut Rusia terus membombardir kota-kota Ukraina di Laut Hitam, dengan hapir selama 50 hari setelah meluncurkan invasi.

Penduduk Odesa dan Mariupol, di Laut Azov yang berdekatan, telah memperispakan diri untuk serangan baru dari pasukan Rusia.

Baca Juga: Siapa Penerima Bansos PBI 2022? Simak Penjelasan dan Cara Cek lewat cekbansos.kemensos.go.id

"Tapi, tentu saja, dengan cara ini terungkap, ini merupakan pukulan besar bagi Rusia," kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan menjelaskan.

Kabar baiknya, Pasukan Rusia telah mundur dari beberapa bagian utara Ukraina setelah menerima kerugian besar dan gagal merebut ibu kota Kyiv.

Ukraina dan sekutu Baratnya juga mengatakan Moskow sedang melakukan serangan baru di wilayah Donbas timur.

Baca Juga: Ciro Alves Punya Statistik Bagus di Persikabo 1973, Bagaimana jika di Persib Nanti?

Rusia melancarkan serangannya, sebagian untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO.

Namun invasi tersebut telah mendorong Finlandia, yang berbatasan dengan Rusia, dan Swedia di dekatnya, untuk mempertimbangkan bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS .

Moskow menerikan peringatan kepada NATO bahwa, jika Swedia dan Finlandia bergabung, Rusia akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di daerah Kota Rusia di Laut Baltik, di jantung Eropa.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler