Perang Ukraina Hari ke-52: Kapten Kapal Perang Tewas, Rusia Beri Ancaman Ini

16 April 2022, 10:12 WIB
Ilustrasi kapal milik Rusia. /REUTERS/Stringer

PR DEPOK – Rusia dan Ukraina sudah 52 hari melakukan perang sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi khusus pada 24 Februari 2022.

Telah banyak tentara dan warga sipil menjadi korban, serta kerugian finansial yang tidak terhindarkan dari perang Rusia dan Ukraina.

Ukraina baru-baru ini mengklaim bahwa kapten kapal perang Rusia Moskva tewas dalam serangan yang menenggelamkannya.

Baca Juga: PKH Tahap 2 Masih Cair hingga Akhir April 2022, Segera Cek Nama Penerima Bantuan Lewat HP di Link Berikut

Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Kyiv mengatakan Kapten Kapal Perang Rusia Anton Kuprin tewas dalam ledakan dan kebakaran di atas kapal akibat serangan Ukraina.

Intelijen Barat telah menguatkan laporan Ukraina bahwa dua rudalnya menenggelamkan kapal perang, meskipun Rusia telah memberikan penjelasan alternatif.

Serangan Rusia menargetkan pabrik di dekat Kyiv tempat rudal Ukraina yang digunakan untuk menenggelamkan kapal utama dibuat.

Baca Juga: Israel Serang Jamaah di Masjid Al-Aqsa, Warga Palestina Protes dan Turun ke Jalan: Mendukung Perlawanan Rakyat

Ukraina kini bersiap untuk serangan balas dendam Rusia karena keterlibatannya dalam menenggelamkan Kapal Moskow.

Sementara itu, Rusia mengancam akan mengintensifkan serangannya ke Kyiv jika pasukan Ukraina melakukan operasi apa pun di wilayah Rusia.

"Jumlah dan skala serangan rudal terhadap sasaran di Kyiv akan meningkat sebagai tanggapan terhadap rezim nasionalis Kyiv yang melakukan serangan apapun yang bersifat teroris atau sabotase di wilayah Rusia," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan Rusia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu Bisa Dicek di Laman cekbansos.kemensos.go.id, Begini Caranya

Sejauh ini, tercatat lebih dari 900 mayat sipil telah ditemukan di wilayah sekitar Kyiv setelah penarikan pasukan Rusia.

Hampir semua korban dari warga sipil ditembak mati, yang menunjukkan eksekusi selama pendudukan Rusia.

Jumlah ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: Istri Sekutu Putin yang Ditangkap Ukraina Sebut Suaminya Dipukuli saat Diinterogasi: Ada Memar Besar

Sedangkan, di Kharkiv, para pejabat juga mengatakan bahwa 10 orang, termasuk seorang bayi tewas dan 35 lainnya terluka setelah serangan udara Rusia.

Dalam invasi yang sudah berjalan sebulan lebih, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengajukan permohonan langsung kepada mitranya dari AS, Joe Biden, agar Washington menunjuk Rusia sebagai sponsor negara terorisme.

Jika hal ini terjadi, maka akan menjadi sanksi yang langka dan radikal.

Baca Juga: AS dan NATO Kirim Senjata Militer ke Ukraina, Rusia Beri Ancaman: Ada Konsekuensi Tak Terduga

Meski demikian, Volodymyr Zelensky telah tegas dalam menekan barat untuk membantu dalam perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia.

Dalam pidato terakhirnya, Volodymyr Zelensky sekali lagi mendorong lebih banyak senjata dan lebih banyak sanksi sehingga perang bisa berakhir lebih cepat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler