Update Perang Hari ke-94: 4000 Warga Sipil Ukraina Tewas hingga Terbongkar Rencana Kemenangan Rusia

28 Mei 2022, 10:45 WIB
Kondisi bangunan yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan yang terkepung Mariupol, Ukraina 28 Maret 2022. /Alexander Ermochenko/REUTERS/

PR DEPOK – Ukraina dan Rusia terlibat dalam perang memasuki hari ke-94.

Sejauh ini Rusia terus menyerang, sedangkan Ukraina menerima ragam bantuan dari sekutu negara Barat.

Baru-baru ini terbongkar informasi mengenai rencana kemenangan Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Soroti Sanksi Negara Barat, Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev: Dorong Diri Sendiri ke Lubang Krisis

Kabarnya Rusia sedang merencanakan kemenangan skala penuh di Ukraina pada musim gugur dan mungkin lagi mencoba untuk mengambil Ibu Kota Kyiv.

Para pejabat mengatakan kepercayaan ini telah menyebar ke kepemimpinan Rusia Bersatu, partai yang berkuasa di negara itu, bahwa kemenangan skala penuh di Ukraina dimungkinkan sebelum akhir tahun.

Hingga saat ini, Kota Sievierodonetsk di Ukraina yang terkepung tampaknya hampir sepenuhnya dikelilingi oleh pasukan Rusia yang menyerang.

Baca Juga: Anggap Negara Barat Memulai Perang Total, Rusia Berencana Lakukan Ini

"Rusia menggempur lingkungan perumahan tanpa henti," kata gubernur wilayah timur Ukraina di Luhansk, Serhiy Haidai seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Rusia dengan demikian terus membuat keuntungan tambahan dalam serangannya di wilayah Donbas didukung oleh tembakan peluru yang mematikan.

Gubernur Luhansk mengatakan pasukan Ukraina mungkin terpaksa mundur dari zona itu untuk menghindari penangkapan.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Sudah Dilaporkan di Lebih dari 18 Negara, Simak Gejala, Cara Mencegah, hingga Penanganannya

“Rusia tidak akan dapat merebut wilayah Luhansk dalam beberapa hari mendatang seperti yang diperkirakan para analis. Namun ada kemungkinan bahwa agar tidak dikepung kita harus mundur,” katanya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan situasi di Donbas sangat sulit.

Dalam pidato video singkat, ia mengatakan pasukan Rusia terkonsentrasi di wilayah pesisir Ukraina dan menggunakan artileri maksimum cadangan.

Baca Juga: BTS akan Bertemu Presiden Joe Biden Bahas Isu Anti-Asia di Gedung Putih

PBB juga melaporkan rekapan data terbaru yang menyebutkan, 4.031 warga sipil telah tewas sejak Rusia pertama kali menginvasi Ukraina pada Februari, termasuk 261 anak-anak.

Adapun Kanselir Austria Karl Nehammer telah mengadakan pembicaraan dengan presiden Rusia.

Karl Nehammer menyatakan bahwa Vladimir Putin siap untuk membahas pertukaran tahanan dengan Ukraina.

Baca Juga: Argentina Konfirmasi Kasus Cacar Monyet Pertama di Amerika Latin

Nehammer juga mengatakan Vladimir Putin telah memberikan sinyal bahwa dia cukup bersedia untuk mengizinkan ekspor melalui pelabuhan.

“Kesediaan yang sebenarnya hanya akan menjadi nyata ketika benar-benar dilaksanakan,” katanya.

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden menuduh Vladimir Putin berusaha menghapus budaya dan identitas Ukraina.

Baca Juga: Harry Styles Minta Kekerasan Senjata Diakhiri

AS diperkirakan akan mengirim sistem roket jarak jauh ke Ukraina yang dapat diumumkan paling cepat minggu depan.

Sistem roket, sistem roket peluncuran ganda atau MLRS, telah menjadi permintaan utama pejabat Ukraina yang mengatakan perlu untuk menangkis kemajuan Rusia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler