PR DEPOK - Seorang wanita bernama Jenny Rose Josoy yang memasuki minggu ke-33 kehamilan baru-baru ini melakukan penerbangan dari Dubai ke Brunei Darussalam.
Dalam penerbangan, Josoy mengalami kontraksi. Saat itu juga dia memberi tahu pramugari bahwa mungkin dia akan melahirkan sebelum mendarat di bandara tujuan.
Beruntung, seorang dokter bernama Mulfi Ibrahim Alkhinjar berada dalam pesawat yang sama mengajukan diri untuk memandu proses persalinan Josoy.
Baca Juga: Karyawan di Jepang Bakar Tempatnya Bekerja karena Stres Berat
Dokter tersebut dibantu oleh seorang pramugara dan pramugari dari Royal Brunei Airlines.
Beberapa saat kemudian, upaya tim berhasil. Josoy melahirkan bayinya dalam kondisi sehat dan selamat.
"Setelah semua proses persalinan berakhir, saya menyadari bahwa saya baru saja membantu seorang ibu hamil melahirkan bayinya di atas awan"
Baca Juga: Perang Hari ke-117: Ukraina Ingatkan Serangan Rusia ke Uni Eropa hingga Prediksi NATO
"Saya benar-benar merasa terhormat," ujar dokter Alkhinjar dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari World of Buzz.
Usai kejadian istimewa itu dipublikasikan oleh Borneo Bulletin, media sosial milik Royal Brunei dihujani beragam pertanyaan dari warganet.
Banyak warganet yang mempertanyakan kewarganegaraan bayi yang lahir dalam penerbangan itu.
Baca Juga: Kylian Mbappe Tolak Gabung dengan Real Madrid, Francesco Totti Beri Pembelaan
Mengingat dalam beberapa kasus banyak negara yang akan memberikan kewarganegaraan kepada siapapun yang lahir di wilayah darat maupun udara. Aturan tersebut dikenal dengan hukum Ius soli.
Dengan mempertimbangkan waktu penerbangan yang sudah memasuki wilayah Brunei, banyak yang berasumsi bahwa bayi tersebut akan memiliki kewarganegaraan Brunei Darussalam.
Namun di luar asumsi tersebut, pihak maskapai mengatakan bahwa ibu, bayi, dan seluruh penumpang termasuk dokter yang membantu proses persalinan berhasil mendarat dengan selamat.***