Rugi Rp62 Miliar per Hari, Elon Musk Pecat Massal 3.700 Karyawan Twitter

6 November 2022, 20:15 WIB
Elon Musk dikabarkan memecat 3.700 karyawan Twitter akibat rugi Rp62 miliar per hari. /Dado Ruvic/REUTERS/

PR DEPOK - Usai resmi membeli Twitter dengan harga fantastis, nama Elon Musk kini tengah menjadi perbincangan hangat publik.

Pasalnya baru beberapa hari mengelola, Elon Musk dikabarkan langsung memecat hampir setengah karyawan Twitter. 

Tragisnya, pemecatan 3.700 karyawan Twitter tersebut dilakukan olehnya seakan tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. 

Baca Juga: Elon Musk Lakukan PHK Massal, 7.000 Karyawan Twitter Was-was

Keputusan Elon Musk tersebut tentunya memaksa para karyawan yang terkena PHK untuk menerima nasibnya yang harus meninggalkan perusahaan Twitter. 

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket pada Minggu, 6 November 2022, akses ke komputer perusahaan dan email yang melibatkan perusahaan juga dikabarkan langsung diblokir usai Elon Musk membeli Twitter.

Kebijakan tersebut lantas memunculkan banyak protes dari para karyawan, terutama mereka yang terkena dampak pemecatan. 

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek BPNT 2022 Online Pakai KTP

Usut punya usut, pemecatan itu dilakukan Elon Musk lantaran adanya kerugian yang dialami oleh perusahaan Twitter. 

Kebijakan memecat ribuah karyawan tersebut dilakukan Elon Musk karena perusahaan Twitter harus menanggung kerugian hingga Rp62 miliar per hari. 

Menyikapi berkurangnya karyawan di perusahaan Twitter, ia lantas mendatangkan karyawan dari perusahaan Tesla miliknya. 

Baca Juga: Tes Kepribadian: Jumlah Kuda yang Dilihat Mengungkapkan Rahasia Karakter Anda Sebenarnya

Dengan memecat ribuan karyawan Twitter, Elon Musk mendapat kritikan dari CEO Binance, yang menilai bahwa ide baru Twitter kemungkinan akan gagal. 

Perlu diketahui bahwa kebijakan memecat banyak karyawan semacam itu bukan lah kali pertama yang dilakukan Elon Musk. 

Sebelumnya, ia juga sempat memecat banyak karyawan di perusahaan SpaceX setelah beberapa dari mereka mengkritiknya.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler