Invasi Rusia ke Ukraina Jadi Fokus dalam KTT G20, Volodymyr Zelenskyy: Perang Harus dan Dapat Dihentikan

15 November 2022, 17:31 WIB
Volodymyr Zelenskyy mendesak pemimpin dunia dalam KTT G20 untuk mendukung agar perang di Ukraina dihentikan. /Reuters/

PR DEPOK – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mendesak para pemimpin dunia untuk mendukung rencana mengakhiri perang di negaranya.

Dalam KTT G20 Bali, Zelenskyy mengatakan sekarang adalah waktu untuk mendorong perdamaian setelah kekalahan Rusia di kota selatan Kherson.

Pada saat yang sama, dia mengatakan Ukraina tidak akan mengizinkan pasukan Rusia untuk berkumpul kembali setelah penarikan mereka dari Kherson.

Menurutnya, akan ada lebih banyak pertempuran sampai Ukraina merebut kembali kendali atas semua wilayah yang didudukinya.

Baca Juga: BSU Tahap 7 Cair, Link Download Aplikasi PosPay untuk Cek Penerima dan Pencairan Dana Subsidi Rp600.000

Pernyataan yang diutarakan Zelenskyy itu merupakan salah satu bahan diskusi invasi Rusia ke Ukraina, yang menjadi fokus utama di antara para pemimpin ekonomi utama dunia.

Sehari sebelumnya dia berjabat tangan dengan tentara dan melambai kepada warga sipil selama kunjungan ke Kherson.

Saat itu dirinya menyebut Ukraina telah mengumpulkan bukti setidaknya 400 kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia termasuk pembunuhan dan penculikan.

"Saya yakin sekarang adalah saatnya perang destruktif Rusia harus dan dapat dihentikan," katanya melalui tautan video ke KTT G20 di pulau Bali, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: BLT BBM Tahap 2 Kapan Cair? Berikut Bocoran Jadwal dan Cara Cek Penerima Online

Dia menyerukan Rusia untuk menarik semua pasukannya dari Ukraina dan menegaskan kembali integritas teritorial Ukraina, dan mengatakan Kyiv tidak akan mengkompromikan kedaulatan, wilayah atau kemerdekaannya. Dia juga menyerukan agar semua tahanan Ukraina dibebaskan.

"Silakan pilih jalan Anda untuk kepemimpinan dan bersama-sama kita pasti akan menerapkan formula perdamaian," katanya.

Kyiv juga menyambut baik komentar China yang mengkritik ancaman penggunaan senjata nuklir, setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping bertemu.

Kedua pemimpin menggarisbawahi penentangan mereka terhadap penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Baca Juga: Lirik Lagu Seperti Kita Dulu oleh Fiersa Besari, Bermakna Kerinduan dengan Mantan Kekasih

"Senjata nuklir tidak boleh digunakan dan perang nuklir tidak boleh dilakukan," kata Xi kepada Biden menurut Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Zelenskyy menyambut baik pernyataan itu, mengatakan bahwa semua orang mengerti kepada siapa kata-kata itu ditujukan.

AS mengharapkan G20 mengutuk perang Rusia di Ukraina dan dampaknya terhadap ekonomi global.

Rusia adalah anggota kelompok itu sehingga konsensus tentang Ukraina tidak mungkin terjadi, dan pejabat tersebut menolak untuk mengatakan bentuk kecaman yang akan diambil.

Baca Juga: Cara Beli Tiket Konser BLACKPINK 2023 di Jakarta via tiket.com, Cek Daftar Harga Lengkapnya di Sini

Berbicara di Bali, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pemerintah Putin akan mendengar paduan suara oposisi global atas tindakannya.

"Tindakan Rusia menempatkan kita semua dalam bahaya," katanya.

Sementara Rusia mengatakan Putin terlalu sibuk untuk menghadiri KTT.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler