Karena PR Selama Pembelajaran Online Satu Semester Tidak Selesai, Siswi SMP Ini Dipenjarakan

18 Juli 2020, 11:55 WIB
Ilustrasi sekolah. /Pexels/Pragyan Bezbaruah/

PR DEPOK - Ratusan siswa SMP dari daerah Detroit, negara bagian Michigan, Amerika Serikat melakukan aksi demonstrasi di luar sekolah mereka untuk menyerukan pembebasan seorang teman sekelas yang mendekam di tahanan remaja.

Temannya itu ditahan karena tidak menyelesaikan tugas sekolah selama masa belajar online di semester terakhir ini.

Seperti dilnasir Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Jumat, 17 Juli 2020, pelajar putri berusia 15 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Grace oleh sebayanya.

Baca Juga: Ikut Dukung Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa, PAN: Pasangan Anak Muda dan Orang Berpengalaman 

Dalam laporan dari ProPublica yang menyoroti situasinya, Grace diketahui sedang dalam masa percobaan karena berkelahi dengan ibunya dan melakukan pencurian.

ProPublica melaporkan bahwa Grace, yang kurang diperhatikan oleh orang tuanya, akhirnya mudah terganggu ketika belajar di rumah dan tertinggal selama pembelajaran online.

Seorang hakim pengadilan wilayah Michigan mengirim Grace ke tahanan remaja pada bulan Mei, dengan alasan tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), yang disebutnya sebagai pelanggaran masa percobaan.

Pada Kamis, 16 Juli 2020 sore waktu setempat, para pengunjuk rasa berkumpul di Sekolah Menengah (SMP) Groves di pinggiran Beverley Hills sebelum mereka pergi ke Pengadilan Wilayah Oakland dan kantor kejaksaan sembari memegang kertas bertuliskan "Bebaskan Grace".

Baca Juga: Resmi Maju dalam Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming Ucapkan 'Terima Kasih' kepada Megawati 

Para siswa dalam aksi demonstrasi itu mengatakan kepada Reuters bahwa kinerja akademik Grace biasa saja karena negara tersebut tengah bergulat dengan pandemi Corona.

"Banyak orang yang pekerjaannya terbengkalai semester ini, tidak ada yang punya motivasi untuk melakukan apa pun karena para guru tidak mengajar dan kami semua online. Saya tahu begitu banyak orang yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka," kata Prudence Canter (18) seorang lulusan sekolah menengah di Detroit, AS.

"Sepertinya hakim atau petugas sosial tidak tahu bagaimana nilai dan tanggal deadline serta hal-hal terstruktur selama penutupan karena pandemi di musim semi," ujar seorang guru studi sosial di Grove, Geoff Wickersham kepada Reuters.

"Saya pikir ini adalah ketidakadilan yang sangat besar," katanya.

Baca Juga: Akibat Pandemi Virus Corona, Sejumlah Geisha di Jepang Khawatir Profesinya Akan Hilang 

Para pembicara meminta para pemrotes untuk mengangkat tangan mereka jika mereka pernah gagal menyerahkan tugas pada suatu saat dan setiap orang mengangkat tangan mereka.

Kantor kejaksaan menolak berkomentar. Hakim Mary Ellen Brennan, yang menjatuhkan putusan itu, tidak segera dapat dimintai komentar mengenai aksi demonstrasi tersebut.

Eksekutif Oakland County David Coulter mengunggah pernyataan online pada Selasa malam, menulis bahwa ia telah berbicara kepada hakim.

“Meskipun ada banyak detail yang tidak dapat dia bagikan dengan saya dan publik untuk melindungi privasi anak di bawah umur mereka dan keluarga mereka, saya percaya peninjauan kasus ini di pengadilannya atau selama proses banding diperlukan,” kata Coulter.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler