Rusia vs Ukraina, Apakah Perang Nuklir Akan Benar-Benar Terjadi Tahun Depan?

31 Desember 2022, 14:15 WIB
ILUSTRASI - Rusia meningkatkan serangan mereka di Kota Kherson, Ukraina, di tengah tak adanya pembicaraan akhiri perang. /REUTERS/

PR DEPOK - Setelah hampir 11 bulan perang Rusia-Ukraina berlangsung, belum ada tanda-tanda perdamaian antara kedua belah pihak.

Pemerintahan Presiden Putin juga telah menegaskan ingin segera menghentikan perang, asalkan Ukraina harus menaati permintaan yang dibuat oleh Moskow.

Namun, perang yang berkepanjangan ini memunculkan kekhawatiran baru yaitu penggunaan senjata nuklir dalam konflik tersebut dan kemungkinan Rusia dapat menyerang kota-kota utama di Eropa Barat dan Amerika.

Baca Juga: Belum Ada Prospek Pembicaraan untuk Akhiri Perang, Rusia Tingkatkan Serangan di Kota Kherson

Hal ini didasarkan kutipan dari beberapa media Rusia yang mendiskusikan secara berulang di acara TV mereka tentang penggunaan senjata nuklir dalam perang Rusia dan Ukraina.

Pada acara TV tersebut juga mendiskusikan mengenai serangan ke kota-kota penting di Eropa Barat, seperti Paris ataupun di New York, Amerika Serikat.

Pernyataan dari seorang mantan diplomat Rusia yang diwawancarai oleh kantor berita AFP, memperingatkan bahwa jika terdapat ancaman yang luar biasa terhadap keberadaan Rusia, maka Putin tidak akan segan-segan untuk mengaktifkan dan menggunakan persenjataan nuklir mereka.

Baca Juga: Sebut Barat Ingin Menghancurkan Rusia, Putin: Tujuan Kami Berperang untuk Mempersatukan Rakyat

Pada 27 Desember 2022, Pemerintahan Putin mengeluarkan sebuah ultimatum, bahwa negara Ukraina harus memenuhi proposal damai yang diajukan oleh Rusia atau akan menghadapi kekuatan tentara Rusia.

Isi proposal tersebut adalah untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi di wilayah yang dikuasai oleh Pemerintahan Kiev, penghapusan terhadap ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari Ukraina, dan pengakuan terhadap daerah baru yang telah melakukan jajak pendapat di wilayah timur Ukraina.

Ancaman terkait penggunaan senjata nuklir juga pernah diungkapkan oleh Presiden Putin dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

Presiden Vladimir Putin menyatakan penggunaan senjata nuklir merupakan langkah terakhir dari aksinya.

Baca Juga: Drone Ukraina Ditembak Jatuh, Tiga Tentara Rusia Tewas Tertimpa Puing-Puing

Ia juga mengungkapkan Rusia memiliki berbagai persenjataan yang dapat membuat kerusakan bahkan lebih canggih dari senjata-senjata yang digunakan oleh NATO.

Lebih lanjut dalam pidatonya, Presiden Vladimir Putin, jika terdapat ancaman terhadap integritas teritori Rusia, ia akan menggunakan berbagai cara untuk untuk mengatasi ancaman tersebut, dan hal ini bukanlah gertakan semata.

Sejak serang balik dari tentara Ukraina terhadap wilayah-wilayah yang diduduki oleh Rusia beberapa bulan ini, mendorong Rusia untuk terus meningkatkan serangan terhadap posisi-posisi tentara Ukraina.

Baca Juga: Diplomat Ini Sebut Vladimir Putin Bisa Dikudeta Jika Kalah dalam Perang di Ukraina, Singgung Senjata Nuklir

Pertempuran paling sengit terjadi di Kota Bakhmut, karena kota ini menjadi titik strategis bagi Rusia dan Ukraina untuk menguasai wilayah Donetsk. Pertempuran ini menunjukkan bahwa negosiasi perdamaian antara kedua negara masih jauh dari harapan.

Hal ini juga mendorong semakin meningkatnya ketegangan antara Rusia dan negara-negara barat yang tergabung dalam NATO, dengan ancaman penggunaan senjata nuklir dari kedua belah pihak.

Ancaman penggunaan senjata nuklir saat ini semakin besar, melebihi konflik di era perang dingin antara negara-negara barat dan Uni Soviet.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler