Sepak Bola Irak Angkat Al Quran sebagai Tanggapan Atas Insiden di Swedia

3 Juli 2023, 06:00 WIB
Fans, officials, dan para pemain sepak bola di Liga Irak mengangkat salinan Al Quran sebagai tanggapan atas aksi pembakaran kitab suci itu.* /Unsplash / Malik Shibly/

PR DEPOK - Fans, officials, dan para pemain sepak bola di Liga Irak mengangkat salinan Al Quran. Tindakan itu, mereka lakukan sebagai protes atas insiden pembakaran Al Quran di Swedia, yang memicu kemarahan dan kecaman Muslim di seluruh dunia.

 

Pada hari Jumat, 30 Juni 2023, menjelang pertandingan antara Al-Shorta dan Al-Qasim, para officials dan para pemain mengangkat Al Quran, beberapa dari mereka mencium kitab suci itu untuk menunjukkan penghormatan mereka terhadap teks suci tersebut.

Kemudian, mereka menghampiri bangku penonton, dan sekelompok penggemar mengangkat spanduk yang bertuliskan, "Al-Qur'an adalah hukum abadi kami, dan mempertahankannya adalah wajib bagi setiap Muslim".

Isyarat tersebut mengikuti langkah provokatif, yang disetujui oleh kepolisian Swedia, yang melihat seorang pria keturunan Irak yang tinggal di negara itu, dengan menodai dan membakar salinan Al Quran di luar masjid terbesar di ibu kota Stockholm, pada hari pertama Idul Adha.

Baca Juga: BPNT Juli 2023 Cair Rp400.000 atau Rp600.000? Simak Informasi dan Cara Cek Status Penerima

Tindakan pembakaran Al Quran yang dilakukan di Swedia itu, telah menuai kecaman dan protes dari seluruh dunia Arab dan Muslim, dengan beberapa negara termasuk Irak, Turkiys, Uni Emirat Arab, Yordania dan Iran, telah memanggil duta besar Swedia yang ada di negara mereka.

Kejaksaan Irak juga telah meminta ekstradisi, untuk orang yang bertanggung jawab atas aksi tersebut, pengungsi Irak, Salwan Momika.

 

Warga Irak juga melancarkan protes, dengan ratusan orang menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad pada hari Kamis lalu. Para penyerbu itu, diketahui banyak yang dianggap sebagai pendukung ulama Syiah Moqtada Al-Sadr.

Sabtu, 1 Juli lalu, Uni Eropa juga mengutuk aksi pembakaran Al Quran sebagai tindakan "menyinggung, tidak sopan, dan jelas merupakan tindakan provokasi".

Baca Juga: Kenali Gejala Aneurisma, Penyebab Kematian Influencer Jo Lindner

"Manifestasi rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait (pembakaran Al Quran), tidak memiliki tempat di Eropa," ujar Nabila Massrali selaku juru bicara Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan.

Uni Eropa juga menyampaikan, bahwa mereka ikut bersama dengan Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap aksi pembakaran Al Quran.

 

"Uni Eropa bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Al Quran oleh seseorang di Swedia.

"Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pendapat Uni Eropa," kata Nabila Massrali seperti yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Middle East Monitor.

Baca Juga: Kapan PBI JK Bulan Juli 2023 Cair? Cek Status Penerima di Sini

"Bahkan lebih menyedihkan, bahwa tindakan seperti itu dilakukan pada perayaan penting umat Islam, Idul Adha," kata Nabila menambahkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler