Bandingkan Malaysia dengan Ukraina, Mahathir Mohamad Ingatkan Warga Tak Menjadi Miskin di Negara Kaya

24 Juli 2023, 19:12 WIB
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. /Reuters/Lim Huey Teng

PR DEPOK - Mantan perdana menteri Malaysia yang sudah melegenda, Dr. Mahathir Mohamad menyampaikan pesan lewat media sosial kepada warganya supaya tidak menjadi orang miskin di negara kaya

Dalam menyampaikan maksud tersebut, dirinya membandingkan Malaysia dengan Ukraina yang tengah berkecamuk dan beberapa wilayahnya yang diserahkan pada Rusia.

Mahathir Mohamad menyebut bahwa, Ukraina bisa tunduk ketika daerah mereka mau tidak mau diserahkan kepada negara beruang merah itu jika dilaksanakan gencatan senjata.

Baca Juga: Jelajahi 6 Rekomendasi Wisata Kuliner yang Wajib Dicicipi di Bandung, No. 6 Paling Cocok untuk Vegetarian

Seperti dilansir dari mothership, ia menuliskan bahwa Malaysia bersedia menerima warga negara asing serta siap tidak siap berbagi negara namun tak ingin rakyatnya miskin di negara kaya.

"Kami di Malaysia bersedia menerima orang asing sebagai warga negara, dan kami bersedia berbagi negara kami. Tapi tidak sampai negara tercinta ini ditempati oleh keturunan orang asing dan kami menjadi miskin di negara kaya ini," tulisnya pada akun Facebook pribadinya.

Menentang promosi multirasial di Malaysia

Sebelumnya, mantan perdana menteri yang kini berumur 98 tahun itu menentang promosi multirasial di negara Jiran itu dengan alasan akan menggerus budaya Melayu.

Baca Juga: Logo Twitter Berubah Jadi X, Netizen: Semenarik Apapun yang Baru, Masa Lalu Tetap Pemenang

Pernyataan tersebut banyak yang ditentang, bahkan perdana menteri Malaysia sekarang, Anwar Ibrahim menyebut bahwa dalam konsep Madani di pemerintahan federal, Malaysia menerapkan tata krama, partisipasi dan pemahaman tidak hanya untuk Muslim, tetapi juga untuk diluar muslim.

Namun, ketika hal tersebut dilaksanakan, banyak yang mengira pemerintah sudah mempromosikan negara yang multiras yang tak sesuai dengan nilai budaya Melayu.

"Namun, ketika kami melakukan ini, mereka akan mengatakan saya mempromosikan Malaysia sebagai negara multiras. Mereka akan mengatakan kami adalah negara Melayu dan bertentangan dengan konstitusi untuk mempromosikan Malaysia dengan cara seperti itu, tetapi saya tidak mengerti." Ujar Anwar Ibrahim.

Baca Juga: PKH Tahap 3 Cair kepada Pemilik KTP ini, Cek Nilai Bantuan dan Status Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Momen tidak sesuai

Salah satu komentar seseorang menunjukkan bahwa postingan Mahathir Mohammad disampaikan di momen yang tidak pas.

Hal tersebut dikarenakan pada dua hari sebelumnya, menteri perdagangan dalam negeri Malaysia Salahuddin Ayub wafat pasca menjalani operasi bedah otak sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Berbagai tokoh politik seperti Anwar Ibrahim, Ahmad Zahid, Muhyiddin Yasin dan Onn Hafiz Ghazi sudah menyampaikan belasungkawa.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: Mothership

Tags

Terkini

Terpopuler