Warga Palestina di Tepi Barat Gaza Dapat Ancaman dan Penyerangan dari Israel

29 Oktober 2023, 14:28 WIB
Wilayah yang hancur di Gaza setelah serangan Israel. /Anas al-Shareef/

PR DEPOK – Semenjak penyerangan militer Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023. Aksi kekerasan di kepada masyarakat Palestina di Tepi Barat makin meningkat. Setidaknya terdapat 105 orang Palestina telah menninggal

Bukan hanya itu saja juga terjadi penangkapan masyarakat Palestina secara paksa oleh pasukan militer Israel sebanyak seribu orang lebih.

Saat ini beberapa kota dan kampung Palestina telah diputus listrik, sumber makanan hingga bensin oleh pasukan Israel sebagai ancaman.

Baca Juga: Link Daftar dan Gambaran Permainan ‘Squad Game Indonesia', Dapatkan Hadiah Rp256 Juta dari Kemenkraf

Aksi Kekerasan di Tepi Barat Meningkat

Kekerasan yang dilakukan oleh Israel di Tepi barat makin meningkat, hal ini membuat warga Palestina ketakutan. Mereka yang ingin melakukan aktivitas seperti bekerja atau anak-anak yang ingin bermain tidak berani keluar karena berbahaya.

Selain itu Israel juga melakukan kampanye di sosial media yang berisikan ancaman eksplisit kepada warga Palestina. Dimana berisikan ancaman penyerangan, perusakan property hingga pembunuhan. Dari hal tersebut ada beberapa warga Palestina yang melakukan aksi demonstrasi dengan melakukan pelemparan batu kepada pasukan keamanan Israel.

Baca Juga: 7 Bakso Enak dan Lezat di Kendari, Cek Alamat Lengkapnya di Sini

Israel Membuat Pos Militer di Pintu Masuk Palestina

Sebagian besar pintu masuk desa dan kota Palestina sudah diblokir oleh Israel, dengan membangun pos pemeriksaan militer yang dilengkapai dengan gerbang besi, tumpukan pasir dan kawat agar mencegah adanya pergerakan masuk.

Dari pos militer tersebut akibatnya banyak masyarakt Palestina yang tersiksa, mereka telah kehilangan rumah dan tanah. Hal ini paling dirasakan di daerah Area C, yang pada saat ini diawasi oleh pasukan keamanan Israel.

Pencegahan akses minum dan makanan masyarakat Palestina, dilakukan oleh pasukan Israel dengan tujuan menggusur mereka pada wilayah tersebut. Selama konflik yang dimulai pada 7 Oktober, aksis kekesaran kepada masyrakat Palestina mulai meningkat.

Baca Juga: 5 Warung Soto Paling Nikmat di Bandung: Cicipi Sensasi Rasa yang Menggoda

Berdasarakan informasi yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljaazera. Seorang pedagang kaki lima bernama Ahed Musa yang berumur 55 tahun, sudah berdagang buah selama 10 tahun, namun setelah serangan yang dimulai pada 7 Oktober 2023 tidak bisa berdagang lagi karena akses telah ditutup

Aksi kekesaran yang dilakukan adalah mencegah masyarakat Palestina untuk ke tanahnya dengan cara melakukan serangan saat mereka mengambil olive. Akhirnya mereka tergusur dari lahannya.

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler