Israel Terus Bombardir Wilayah Palestina, PBB dan Tenaga Medis Keluhkan Hal ini

14 November 2023, 12:43 WIB
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka selama serangan darat penjajah Israel, di tepi kamp pengungsi Beach di Kota Gaza. /Reuters/Mohammed Al-Masri/

PR DEPOK - Informasi singkat mengenai konflik Israel dan Palestina, serta PBB dan tenaga medis mulai mengeluhkan kondisi saat ini bisa Anda simak selengkapnya di sini.

Sudah hampir sebulan lebih, militer zionis Israel dilaporkan menahan semua bantuan kemanusiaan yang datang, serta memutus aliran listrik di Gaza.

Selain itu PBB juga mengatakan bahwa mereka kini kekurangan pasokan bahan bakar, yang mana diklaim pengiriman bantuan kemanusiaan nampaknya bakal terhenti dalam 48 jam mendatang.

Baca Juga: Info Pencairan KJP Plus Tahap 2 Menurut Disdik DKI Jakarta, Benarkah Cair November 2023?

Dokter dan tenaga medis di Palestina juga mengatakan bahwa mereka rumah sakit kini kekurangan pasokan bahan bakar, untuk menghidupkan generator listrik yang berhenti bekerja.

Imbas dari hal tersebut, tenaga medis mengklaim bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan pasien, termasuk anak-anak yang baru lahir di inkubator.

Sementara itu, pihak berwenang di Palestina mengatakan bahwa sudah ada sekitar 11.240 orang, termasuk lebih dari 4.600 anak-anak, yang menjadi korban serangan Zionis Israel sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Profil Asnawi Mangkualam, Diduga Jadi Pemain Baru Persib Bandung

PBB mengatakan pada Senin, 13 November 2023 bahwa sudah ada 101 pekerja medis tewas sejak awal kerusuhan tersebut.

Laporan tersebut menambahkan, sejak 10 November layanan medis dan alat komunikasi telah terhambat, dan menyebabkan laporan perkembangan korban jiwa juga susah untuk dikabarkan.

Di sisi lain, Rumah Sakit al-Shifa yang terletak di Gaza utara, kini telah diblokade tentara zionis Israel dengan pekerja medis dan setidaknya 650 pasien terjebak di dalamnya.

Baca Juga: Perbandingan Apple iPhone 16 dan Redmi Note 13 4G, Ini Spesifikasinya

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan, ada 32 pasien meninggal dunia dalam tiga hari terakhir akibat kekurangan listrik yang diputus beberapa pekan terakhir.

Israel memblokade akses masuk dan keluar rumah sakit al-Shifa, lantaran mengira bahwa lokasi tersebut merupakan kompleks terowongan bawah tanah yang digunakan Hamas.

"Tank-tank tersebut berada di depan rumah sakit, kami (saat ini) berada di bawah blokade penuh, ini adalah wilayah yang sepenuhnya sipil," kata Dr Ahmed El Mokhallalati, seorang ahli bedah, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera.

"Hanya fasilitas rumah sakit, pasien rumah sakit, dokter dan warga sipil lainnya yang tinggal di rumah sakit. Seseorang harus menghentikan hal ini," sambungnya yang menjelaskan tidak terkait dengan Hamas sama sekali.

Baca Juga: Bikin Ngiler Sob! Ini Dia 7 Warung Bakso di Depok yang Terkenal Paling Laris dan Nikmat, Cek Alamatnya di Sini

Sebelumnya rumah sakit Indonesia untuk Palestina juga sempat diisukan tentang terowongan bawah tanah tempat persembunyiannya Hamas.

Tentara zionis Israel juga dikabarkan telah melakukan pengeboman pada tangki air, sumur, serta pompa air warga yang kini menambah krisis air bersih di Gaza.

"Pagi ini dua kontraktor distribusi air utama kami berhenti bekerja, mereka kini kehabisan bahan bakar yang akan membuat 200.000 orang tidak mendapatkan air minum," ucap Thomas White, selaku kepala badan bantuan dan pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina.

Demikian informasi singkat tentang konflik Israel dan Palestina, serta PBB dan tenaga medis mulai mengeluhkan kondisi saat ini.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler