Hilang Selama 2 Tahun, Wanita 46 Tahun Ditemukan Mengambang di Laut Mengaku Jadi Korban Kekerasan

30 September 2020, 09:40 WIB
Ilustrasi mengapung di laut. /Pixabay

PR DEPOK – Seorang wanita berusia 46 tahun ditemukan hidup dengan kondisi mengambang di laut setelah dua tahun dinyatakan hilang.

Wanita bernama Angelica Gaitan ditemukan oleh seorang nelayan dalam keadaan tak sadarkan diri dan menderita hipotermia di lepas pantai Kolombia.

Penemuan Angelica berawal pada Sabtu 26 September 2020 pagi, saat Rolando Visbal dan temannya tengah memancing di lepas pantai sekitar 1,2 mil dari kota Puerto Kolombia.

Visbal dan temannya melihat sesuatu yang mengambang dan sempat mengira bahwa yang mereka lihat adalah batang kayu.

Akan tetapi, setelah dilihat lebih teliti, Visbal melihat seseorang melambaikan tangannya untuk meminta bantuan.

Baca Juga: Sempat Jadi Misteri karena Tak Diturunkan dalam Laga, Thiago Alcantara Umumkan Terpapar Covid-19

Ketika Visbal dan temannya menyadari bahwa yang mengambang itu adalah manusia, mereka lantas membantu Angelica dan menariknya ke tepian.

Angelica yang berhasil diselamatkan lalu dibawa ke rumah sakit.

Setelah menelusuri wanita yang ditemukan di tengah laut itu, polisi akhirnya bisa menghubungi pihak keluarga Angelica.

Pihak berwajib pun meminta Angelica menceritakan terkait yang terjadi pada dirinya sejak menghilang dua tahun yang lalu.

Angelica mulai bercerita dengan mengatakan bahwa ia mengapung di laut selama delapan jam. Ia mengaku sempat beberapa kali pingsan dan tersadar lagi.

Ia mengaku melihat hiu yang berulang kali mendekati dan mengelilingi dirinya saat terapung di lautan.

Baca Juga: Bertengkar dengan Rekannya, Guru TK Tega Racuni Muridnya dengan Bubur yang Bercampur Zat Berbahaya

Hingga ketika ia merasa waktunya sudah hampir habis, Visbal dan temannya menyelamatkan Angelica.

Berdasarkan keterangan Visbal kepada Radio Caracol Kolombia, ia dan temannya awalnya akan pergi memancing di hari jumat.

Namun Visbal mendapati ada masalah pada mesin kapalnya dan menunda perjalanan.

“Jika kami tidak mengalami masalah dengan busi di hari Jumat, kami akan pergi memancing hari itu, dan wanita itu akan mati di laut,” tutur Visbal, dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari The Sun.

Visbal bercerita bahwa temannya sempat memperingatkan untuk menghindari batang pohon.

Namun mereka berdua terkejut karena melihat sosok yang dikira batang pohon itu bergerak.

Rekaman yang diambil oleh Visbal hari itu memperlihatkan ketika ia dan temannya tengah menyelamatkan Angelica.

Wanita berusia 46 tahun itu terlihat sangat lemah dan tidak mengatakan apapun.

Angelica kemudian menangis saat Visbal dan temannya memberinya air minum.

Baca Juga: Gelar Razia dan Mengarak Keranda Berisi Boneka Pocong, Petugas Tunjukkan Covid-19 Bisa Picu Kematian

Setelah berhasil dibawa ke rumah sakit, polisi setempat mulai menyelidiki latar belakang Angelica.

Melalui wawancara dengan Angelica, polisi mengetahui bahwa wanita tersebut merupakan korban kekerasan rumah tangga yang melarikan diri dari suaminya.

“Selama 20 tahun saya memiliki hubungan yang tidak sehat. Penganiayaan dimulai pada kehamilan pertama. Dia memukuli saya, dia menganiaya saja,” ujar Angelica ketika dilontari pertanyaan.

Angelica kemudian memutuskan meninggalkan rumah pada September 2018, setelah Angelica mengaku disiksa hingga hampir dibunuh oleh suaminya.

“Pada September 2018, dia mematahkan wajah saya dan mencoba membunuh saya. Terima kasih Tuhan, saya berhasil melarikan diri,” tutur Angelica.

Berbeda dengan keterangan yang diberikan Angelica, putri kandung wanita tersebut, Alejandra Castiblanco, mengatakan bahwa ayahnya tidak pernah kasar kepada sang ibu.

“Kami tidak tahu siapa yang menyerangnya, atau bagaimana dia bisa sampai ke laut,” ujar Alejandra ketika dimintai keterangan.

Baca Juga: Transmisi Covid-19 Dinilai Masih Tinggi, PSBB Pra-AKB Kabupaten Bogor Berlanjut Hingga Akhir Oktober

Dalam keterangannya, Alejandra mengatakan bahwa Angelica menderita masalah jantung selama bertahun-tahun, sejak saat itu kesehatan mental ibunya kian memburuk.

Sementara itu, Alejandra serta saudara perempuannya tengan mengumpulkan uang untuk membawa Angelica ke tempat tinggal mereka di Bogota.

Ia berharap bahwa sang ibu bisa dirawat oleh keluarganya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler