Hakim AS Desak Sidang Lanjutan Larangan Penggunaan TikTok yang Picu Masalah Keamanan Nasional

7 Oktober 2020, 18:29 WIB
Ilustrasi larangan penggunaan TikTok di Amerika Serikat. /iXimus/Pixabay

PR DEPOK – Hakim Amerika Serikat mengatakan bahwa ia akan menggelar sidang pada 4 November 2020 terkait munculnya larangan bertransaksi dengan TikTok.

Sidang itu merupakan langkah yang diambil untuk memperingatkan TikTok agar secara efektif melarang penggunaannya di Amerika Serikat.

Sebelumnya, seorang hakim Carl Nichols di Washington mengeluarkan keputusan pengadilan pada 27 September 2020 yang melarang Departemen Perdagangan Amerika Serikat memesan Apple Inc dan toko aplikasi Google Alphabet Inc untuk menghapus TikTok yang diunduh oleh pengguna baru.

Nichols kini harus memutuskan terkait adanya pemblokiran aspek lain dari perintah Departemen Perdagangan, yang akan diberlakukan pada 12 November 2020 mendatang.

Baca Juga: Laporkan Najwa Shihab ke Polisi, Pakar: Relawan Jokowi Justru Akan Permalukan Presiden Sendiri

Sidang baru Nichols dijadwalkan satu hari setelah pemilihan presiden.

Hingga kini masih berlangsung pembahasan untuk menyelesaikan kesepakatan awal bagi Walmart Inc dan Oracle Corp dalam mengambil alih saham di TikTok Global, yang akan mengawasi operasi Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bulan lalu bahwa kesepakatan itu mendapat restu darinya.

Persyaratan utama dari kesepakatan tersebut, termasuk siapa yang akan memiliki kepemilikan mayoritas sedang dalam sengketa.

ByteDance, pemilik TikTok juga mengatakan bahwa kesepakatan apa pun akan membutuhkan persetujuan Tiongkok dan Beijing.

Pegawai Administrasi Donald Trump berpendapat bahwa TikTok menimbulkan masalah keamanan nasional karena data pribadi yang dikumpulkan dari 100 juta orang Amerika Serikat yang menggunakan aplikasi tersebut dapat diperoleh Pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: 39 Negara Kompak Kecam Tiongkok Soal Pelanggaran HAM Muslim Uighur dan Kebebasan Demokrasi Hong Kong

Setiap kesepakatan harus ditinjau oleh Komite Pemerintah Amerika Serikat untuk investasi asing di Amerika Serikat (CFIUS).

Panel tersebut juga dapat memutuskan untuk memblokir penggunaan aplikasi di Amerika Serikat.

Secara terpisah, Departemen Kehakiman Amerika Serikat juga mengajukan banding atas tudingan persimpangan pada 19 September 2020 yang dikeluarkan oleh seorang hakim Laurel Beeler, ke pengadilan banding ke-9.

Perintah tersebut memblokir pesanan Departemen Perdagangan Amerika Serikat, yang juga akan melarang transaksi lainnya.

Salah satunya dengan WeChat Tencent Holding, yang berpotensi membuat aplikasi lain tidak dapat digunakan di Amerika Serikat.

Jadwal yang dikeluarkan oleh pengadilan menunjukkan bahwa tidak ada keputusan atas permintaan tersebut, kemungkinan paling cepat sampai akhir November.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler