Perlihatkan Kartun Nabi Muhammad Saat Mengajar, Guru Sejarah di Prancis Ditikam hingga Tewas

17 Oktober 2020, 13:36 WIB
Ilustrasi TKP yang diamankan kepolisian. /Valyn Pi14/Pixabay

PR DEPOK  Seorang guru sejarah di Prancis ditusuk hingga tewas usai mengajar dengan memperlihatkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya.

Menurut keterangan salah seorang pejabat Prancis, tindakan guru tersebut dianggap sebagai sebuah penghinaan terhadap umat islam.

Sementara itu, pelaku penikaman guru tersebut ditembak mati oleh polisi tidak jauh dari lokasi serangan pada Jumat, 16 Oktober 2020 sore waktu setempat, di daerah pemukiman di pinggiran barat laut Paris.

Baca Juga: Hubungan Tiongkok dan Taiwan Memanas, Xi Jinping Perintahkan Pasukan Militer Fokus Persiapkan Perang

Menanggapi kasus ini, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menegaskan akan menindak setiap tindakan penyerangan terhadap warganya.

“Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajar, dia mengajar murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi”

“Rekan kami diserang secara mencolok, menjadi korban serangan teroris islam”

“Mereka tidak akan menang, kami akan bertindak. Dengan tegas dan cepat. Anda dapat mengandalkan tekad saya,” tutur Emmanuel Macron kepada wartawan di lokasi kejadian, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Mak Lampir dan Dukun Ikut Demo Tolak Ciptaker, SRMI: Kalau Santet Sudah Turun, Jangan Salahkan Kami

Insiden kartun Muhammad ini kembali mengingatkan pada peristiwa serangan lima tahun lalu terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo yang juga menerbitkan karikatur tokoh islam tersebut.

Penerbitan karikatur Nabi Muhammad kala itu menimbulkan masalah di masyarakat Prancis.

Penikaman fatal yang terjadi pada guru sejarah di Prancis itu diartikan oleh sejumlah tokoh masyarakat sebagai bentuk serangan terhadap esensi kenegaraan Prancis, yang menganut nilai sekularisme, kebebasan beribadah, dan kebebasan berekspresi.

Malam ini Prancis diserang,” tulis Menteri Pendidikan, Jean-Michel Blanquer melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Soal Kasus Djoko Tjandra, Jenderal Idham Aziz: Sebagai Upaya Bersih-Bersih di Tubuh Polri

Dalam serangan tersebut, media Prancis BFMTV mengatakan bahwa pelaku berusia 18 tahun dan berasal dari Moskow.

Namun, petugas penegak hukum Prancis tidak menyebutkan nama penyerang ataupun korbannya.

Menurut laporan media Prancis, guru tersebut menunjukkan kartun Nabi Muhammad sebagai bagian dari pelajaran kewarganegaraan.

Akan tetapi, salah seorang murid di kelas tersebut yang beragama muslim merasa terkejut dan kesal atas tindakan gurunya itu.

Sebuah video yang beredar di Twitter, berisi pria yang mengaku orangtua dari murid tersebut, mendesak pengguna lain untuk mengadu kepada pihak berwenang terkait kartun Nabi Muhammad tersebut.

Baca Juga: Meski Kasus Covid-19 Kian Landai, Kota Yogyakarta Tak Akan Selenggarakan Pembelajaran Tatap Muka

Namun hingga saat ini, keaslian dari video tersebut belum dapat dibuktikan.

Untuk diketahui, negara Prancis dalam beberapa tahun terakhir kerap menghadapi serangan kekerasan oleh militan islam, termasuk serangan kantor Charlie Hebdo pada tahun 2015 lalu. ***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler