Terpuruk di Bawah Donald Trump, Kini Meksiko Awali Hubungan Baru dengan AS yang Dipimpin Joe Biden

8 November 2020, 16:34 WIB
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat terpilih. /Instagram @joebiden

PR DEPOK - Terpilihnya Joe Biden sebagai presiden disebut-sebut dapat mengatur ulang hubungan dengan mitra dagang utama AS-Meksiko yang telah menderita sejak kepemimpinan Donald Trump.

Saat itu, Donald Trump juga pernah menyebut migran Meksiko sebagai pemerkosa dan pelari senjata yang tentu menyakiti warganya. Ia juga bersumpah untuk menjaga mereka keluar dari tembok perbatasan wilayah.

Joe Biden yang pernah menjadi wakil presiden di bawah kepemimpinan Barack Obama, dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS.

Baca Juga: Fakta-Fakta Seputar Pilpres AS, dari Trump yang Sumbang Kampanye Harris hingga Biden Gagal 2 Kali

Kemenangan itu tetap dinyatakan meski Donald Trump mengajukan tuntutan hukum dan menuduh Joe Biden melakukan penipuan tanpa memberikan bukti.

Sebelumnya, Joe Biden telah berjanji untuk menghentikan pembangunan tembok perbatasan barat daya yang dibuat oleh Donald Trump.

Joe Biden juga akan mengejar kebijakan migrasi manusiawi yang jauh lebih sejalan dengan yang didukung oleh Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador.

Baca Juga: Resmi Menangkan Kontestasi, Apa Saja Fasilitas yang Akan Diterima Joe Biden Selama Jadi Presiden AS?

Di bawah kepemimpinan Donald Trump, Meksiko juga harus merunduk, berpura-pura, dan bergerak cepat untuk menavigasi tuntutan mendadak yang menampung migrasi ilegal.

Jika hal itu tak dilakukan, Meksiko akan menghadapi peningkatan perdagangan bilateral tahunan lebih dari 600 miliar dolar.

Lopez Obrador pun dengan cepat menyetujui perintah migrasi Donald Trump, menjalin hubungan yang tidak nyaman dari beberapa kenyamanan bersama.

Baca Juga: Sediakan 7 Titik Pengungsian, BPBD Catat 635 Warga Magelang Mengungsi Usai Merapi Kembali Erupsi

Sebagai gantinya, sayap kiri Meksiko mengukir ruang untuk mengubah aturan investasi sektor energi.

Menggarisbawahi halusnya situasi, Lopez Obrador, mengklaim dirinya dirampok dari kursi kepresidenan pada tahun 2006 dan 2012.

Kemudian pada Sabtu kemarin, Lopez Obrador menolak untuk memberikan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya.

Baca Juga: Sambut Kemenangan Joe Biden-Kamala Harris, Billie Eilish Ledek Donald Trump: Dia tak Akan Dirindukan

Lopez Obrador juga mengatakan bahwa dia akan menunggu sampai gugatan hukum terhadap hasil pemungutan suara diselesaikan.

Sementara itu, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Meksiko untuk Amerika Utara mengatakan, terpilihnya Joe Biden dapat membuat Meksiko diperlakukan lebih baik.

"Tidak akan ada lagi perundungan. Tidak ada lagi penggunaan mimbar pengganggu di Gedung Putih untuk mengganggu Meksiko baik dalam agenda perdagangan atau agenda lainnya"

Baca Juga: Masih Tak Percaya Joe Biden Menang Pilpres AS, Billie Eilish Mengaku Bahagia dan Ucap Terima Kasih

"Kami akan kembali ke hubungan yang lebih normal. Dengan masalah, dan sengketa perdagangan dan hal lainnya," kata Andres Rozental, dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters Minggu, 8 November 2020.

Terlepas dari tawaran perdamaian Joe Biden tentang migrasi, pejabat Meksiko mengakui bahwa dia tidak ingin menghadapi lonjakan migran yang tiba-tiba.

Dengan demikian Meksiko akan mempertahankan kendali kuat atas perbatasan selatannya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler