Vaksin Pfizer mengandalkan rejimen dua dosis yang berarti 50 juta dosis sudah cukup untuk menyuntik 25 juta orang.
Baca Juga: Langkah Antisipasi, Pemkot Bandung Upayakan Dua Sarana Olahraga Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan "peningkatan rantai pasokan bahan mentah membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan,"
Dirinya juga mengutip hasil yang lebih lambat dari yang diharapkan dari uji klinis Pfizer sebagai alasan untuk jumlah dosis yang lebih kecil yang diharapkan diproduksi pada akhir tahun 2020.
Juru bicara itu menambahkan bahwa modifikasi pada lini produksi Pfizer sekarang telah selesai dan dosis akhir dibuat dengan cepat.
Baca Juga: Mulai Didistribusikan pada 2021, Prancis Akan Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Warganya
The Wall Street Journal adalah yang pertama melaporkan berita tersebut.
Dilaporkan bahwa orang yang tidak disebutkan namanya yang terlibat langsung dalam pengembangan vaksin Pfizer mengatakan beberapa gabungan awal bahan mentah gagal memenuhi standar yang menyebabkan penundaan produksi.
Pfizer mengajukan permohonan pada November untuk otorisasi darurat untuk vaksin Covid-19 dari regulator Amerika Serikat (AS).
Pejabat AS mengatakan mereka mengharapkan vaksinnya mendapatkan izin peraturan bulan ini.