'Tsunami' Covid-19 Menghantam, Pemimpin Oposisi India Serukan Penguncian Nasional

- 4 Mei 2021, 21:08 WIB
Dua orang pasien di RS Lok Nayak Jai Prakash yang terinfeksi Covid-19 tengah menggunakan alat bantu pernapasan.
Dua orang pasien di RS Lok Nayak Jai Prakash yang terinfeksi Covid-19 tengah menggunakan alat bantu pernapasan. /REUTERS/Danish Siddiqui.

Tampaknya permintaan Gandhi itu bertolak belakang dari keputusan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, yang enggan memberlakukan penguncian nasional karena jatuhnya ekonomi.

India membutuhkan waktu lebih dari empat bulan untuk menambahkan 10 juta kasus, dibandingkan lebih dari 10 bulan untuk 10 juta kasus pertama.

Baca Juga: PDIP Kritik Anies Soal Pasar Tanah Abang, Cipta: Asal Bacot, jika Mau Adil Kritik Kerumunan Presiden di NTT

Lonjakan kasus Covid-19 varian India yang sangat menular telah membebani sistem kesehatan, menguras pasokan oksigen medis yang penting untuk kelangsungan hidup bagi mereka yang terinfeksi.

Dikabarkan, banyak pasien di India meninggal di ambulans dan tempat parkir di luar rumah sakit.

Barisan tumpukan kayu pemakaman di taman dan tempat parkir digunakan guna kremasi mayat-mayat korban Covid-19.

Baca Juga: Guru Besar Paru FKUI: Varian Baru Covid-19 B1617 Mampu Bermutasi Ganda, WHO Gencar Teliti secara Intensif

Narendra Modi telah dikritik karena tidak bergerak cepat untuk membatasi gelombang infeksi Covid-19 terbaru dan karena membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tak bermasker hadiri festival keagamaan dan rapat umum politik.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x