Viral Video Wanita Palestina Tersenyum Cantik Saat Ditahan Tentara Israel di Yerusalem

- 12 Mei 2021, 21:51 WIB
Sosok Mariam Afifi, perempuan muda Palestina yang disiksa polisi Israel.
Sosok Mariam Afifi, perempuan muda Palestina yang disiksa polisi Israel. /Twitter @trtworld/

PR DEPOK – Baru-baru ini viral video seorang wanita Palestina tersenyum cantik mengarah ke kamera ketika ditahan oleh tentara Israel di Yerusalem.

Wanita Palestina itu ditangkap saat aksi protes terhadap penggusuran paksa yang mengarah penduduk di lingkungan Yerusalem Timur, Sheikh Jarrah.

Ia merupakan seorang wanita Palestina yang bergabung dalam Orkestra Pemuda Palestina.

Baca Juga: Respons Ajakan Faisal Basri Boikot Bank BUMN, Ngabalin: Kalau Benar Pernyataan FB, Dia Terpapar Radikalisme

Dalam rekaman video yang diunggah di kanal YouTube Middle East Eye, wanita Palestina berjilbab merah itu diseret oleh seorang tentara Israel dan kemudian dibawa pergi.

Sementara itu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor, diketahui wanita Palestina tersebut bernama Maryam Al-Afifi.

Saat ditahan di pinggir jalan, ada hal yang mengejutkan, Maryam Al-Afifi bertanya kepada tentara Israel yang ditugaskan untuk mengawasinya.

Baca Juga: Harga Bawang Merah di Depok Dipastikan Stabil Jelang Hari Raya Idul Fitri 2021

"Inilah yang Anda inginkan ketika Anda masih kecil? Berada di pihak penindas?," katanya.

Setelah kejadian tersebut, wanita Palestina tersebut kemudian dibebaskan.

Sebelumnya, konflik antara Palestina dengan Israel terus memanas sejak Senin 10 Mei 2021.

Situasi panas ini bermula pada dini hari di Masjid Al-Aqsa di jantung Kota Tua Yerusalem, kompleks yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai "Temple Mount" dan bagi Muslim sebagai Tempat Suci yang juga situs paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.

 Baca Juga: Bahan Pangan Relatif Naik Jelang Hari Raya Idul Fitri 2021, Telur Ayam Ras Justru Turun 2 Persen

Lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel, yang menembakkan peluru karet, granat kejut dan gas air mata di kompleks tersebut.

Meski masalah telah mereda saat pagi hari, tak lama muncul titik fokus ketegangan lainnya, termasuk lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur di utara Kota Tua.

Saat itu, beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran dari rumah-rumah mereka yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

Baca Juga: Ingatkan Novel Baswedan Tak Bisa Lawan Keputusan KPK, Teddy: Hanya 1 yang Bisa Dilakukan yaitu Pesangon

Mereka menuntut Israel agar mengeluarkan polisinya dari Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah, Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, menetapkan pukul 6 sore sebagai batas waktu penarikan pasukan.

Bahkan ketika para demonstran dialihkan ke arah Gerbang Jaffa, sirene berbunyi memperingatkan orang-orang Israel terhadap roket yang masuk dari Gaza, memaksa para demonstran dan orang Israel lainnya melarikan diri untuk berlindung di Yerusalem, kota-kota terdekat dan di komunitas Israel dekat Gaza.

Untuk diketahui, dalam konflik ini, Israel memandang semua Yerusalem sebagai ibu kotanya, termasuk bagian timur yang dianeksasi setelah perang 1967, sebuah tindakan yang belum mendapat pengakuan internasional.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata di Jakarta dan Sekitarnya yang Bisa Dikunjungi Selama Masa Libur Lebaran

Sementara itu, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang mereka cari di Gaza dan tepi barat yang diduduki Israel.

Meningkatnya kekerasan terjadi saat Israel merayakan "Hari Yerusalem" yang menandai awal perebutan atas Yerusalem Timur dalam perang Arab-Israel tahun 1967.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah