Menurut data Kementerian Kesehatan pada hari Sabtu, 19 Juni 2021 kemarin, Brasil tercatat sebagai negara dengan jumlah kematian terburuk di luar Amerika Serikat.
Selama seminggu terakhir, negara di Amerika Selatan ini memiliki rata-rata 2.000 kematian per hari.
Gonzalo Vecina, mantan kepala regulator kesehatan Brasil Anvisa, mengkritik penanganan pandemi oleh Presiden Jair Bolsonaro.
Termasuk kurangnya tanggapan nasional yang terkoordinasi dan ketidakpercayaan presiden terhadap vaksin, lockdown, dan persyaratan pemakaian masker yang sempat ia coba kendurkan.
Hingga saat ini, Brasil bergantung pada vaksin yang dikembangkan oleh China yaitu Sinovac Biotech (SVA.O).
Disisi lain, polemik antara Brasil dan China karena Bolsonaro dianggap memusuhi Beijing dengan komentar yang dianggap anti-China akan menghambat negara dengan penduduk terbanyak di Amerika Latin ini mendapatkan pasokan vaksin.
Akibat penularan Covid-19 yang tidak terkendali, ribuan warga Brasil memprotes manajemen pandemi yang dibuat Presiden Bolsonaro.
Bentuk protes itu dilakukan dalam demonstrasi nasional pada hari Sabtu, 19 Juni 2021 dan menyalahkan pemerintah atas tingginya angka kematian serta menyerukan penggulingan presiden.***