PR DEPOK – China dikabarkan akan mendukung pemerintahan Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menyebut bahwa mereka akan bergantung terutama pada pembiayaan dari China menyusul penarikan pasukan asing Afghanistan dan pengambilalihan negara itu.
Dalam wawancaranya yang diterbitkan oleh La Repubblica, Mujahid mengatakan bahwa Taliban akan berjuang untuk kebangkitan ekonomi dengan bantuan China.
Usai Taliban menguasai Ibu Kota Kabul pada 15 Agustus, kekhawatiran keruntuhan ekonomi dan kelaparan yang meluas.
Terlebih negara-negara barat sangat membatasi pembayaran bantuan ke Afghanistan.
Maka dari itu, menurut Zabihullah Mujahid China adalah mitra utama Taliban.
“China adalah mitra terpenting kami dan mewakili peluang fundamental dan luar biasa bagi kami, karena China siap untuk berinvestasi dan membangun kembali negara kami,” katanya.
Baca Juga: Teridentifikasi Januari, Varian Baru Covid-19 Mu Jadi Gelombang Infeksi Mematikan di Kolombia
Ia mengatakan bahwa dengan jalur tersebut, China ingin meningkatkan pengaruh globalnya dengan membuka rute perdagangan yang dijunjung tinggi oleh Taliban.
Selain itu, menurutnya ada tambang tembaga yang kaya di Afghanistan dan berkat China dapat kembali dioperasikan dan dimodernisasi.
Jadi ia berpendapat bahwa China adalah akses Taliban ke pasar di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, Mujahid juga menegaskan bahwa nantinya wanita diizinkan untuk melanjutkan studi di universitas.
Lalu, para wanita akan dapat bekerja sebagai perawat, di kepolisian, atau sebagai asisten di kementerian, tetapi dibatasi untuk calon menteri wanita.
Sejauh ini, Afghanistan sangat membutuhkan uang dan Taliban tidak mungkin mendapatkan akses cepat sekitar 10 miliar dolar yang sebagian besar dipegang di luar negeri oleh bank sentral Afghanistan.
Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres sudah memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan di Afghanistan akan terjadi.
Maka dari itu, ia mendesak negara-negara untuk menyediakan dana darurat karena kekeringan parah dan perang telah memaksa ribuan keluarga meninggalkan rumah mereka.
Guterres mengatakan "Keprihatinannya yang mendalam pada krisis kemanusiaan dan ekonomi di Afghanistan.
“Sekarang lebih dari sebelumnya, anak-anak Afghanistan, perempuan dan laki-laki membutuhkan dukungan dan solidaritas masyarakat internasional”
“Saya mendesak semua negara anggota untuk menggali lebih dalam bagi orang-orang Afghanistan di saat-saat tergelap mereka membutuhkan. Saya mendesak mereka untuk menyediakan dana yang tepat waktu, fleksibel dan komprehensif,” kata Sekjen PBB.
Sementara itu, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, seruan kemanusiaan PBB senilai 1,3 miliar dolar saat ini untuk Afghanistan hanya didanai 39 persen.***