Setelah pengambil alihan Afghanistan baru-baru ini oleh Taliban, bandara Kabul memperlihatkan adanya evakuasi kacau oleh beberapa negara.
Serangan bom bunuh diri dari ISIS-K yang menewaskan 13 personel militer Amerika Serikat dan lebih dari 160 warga Afghanistan pada 26 Agustus lalu juga menambah kekacauan.
Pekan lalu, pasukan AS melakukan serangan pesawat tak berawak yang meledakkan kendaraan yang disinyalir membawa pelaku bom bunuh diri afiliasi ISIS-K.
Pascapenarikan pasukan AS pada 31 Agustus 2021 tuntas, bandara internasional Kabul tidak lagi beroperasi.
Namun, Qatar mengklaim tujuan pembukaan kembali bandara itu adalah untuk melanjutkan penerbangan baik untuk bantuan kemanusiaan dan untuk memberikan kebebasan bergerak, termasuk dimulainya kembali upaya evakuasi.
Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari Afghanistan sampai sekarang bahkan ketika lebih banyak lagi yang mencoba melarikan diri dari negara yang dilanda perang, yang sekarang berada di bawah kekuasaan Taliban.
Baca Juga: Sering Bikin Konten Bareng Coki Pardede, Tretan Muslim: tapi Saya Nggak Akrab Sama Dia
Sebelumnya, kelompok itu juga telah menjanjikan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan.
Lebih jauh lagi, Taliban kembali menunda pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan, jubir kelompok itu, Zabihullah Mujahid mengatakan pengumuman kabinet baru akan dibuat minggu depan.***