Pengakuan Penduduk Soal Situasi Mengerikan di Panjshir Usai Dikuasai Taliban: Jalan Diblokir, Makan pun Sulit

- 7 September 2021, 14:30 WIB
Sekelompok penduduk berupaya meninggalkan Afghanistan melalui Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 16 Agustus 2021 usai wilayah tersebut dikuasai Taliban.
Sekelompok penduduk berupaya meninggalkan Afghanistan melalui Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 16 Agustus 2021 usai wilayah tersebut dikuasai Taliban. /Stringer/Reuters

PR DEPOK – Pasukan Taliban masih terus mengupayakan perlawanan sejak 3 minggu terakhir untuk mempertahankan wilayah Panjshir, Afghanistan.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera, seorang warga Panjshir mengungkapkan situasi terkini setelah beberapa waktu lalu sempat pecah perang melawan Taliban.

Warga Panjshir yang diketahui berusia 20 tahun itu menyebut bahwa situasi mengerikan sedang melanda wilayah tersebut usai perang melawan Taliban.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Said Aqil Soal Polemik Jabatan 3 Periode, Rizal Ramli: kalau Amanah Rakyat Sudah Sejahtera

Ia mengatakan bahwa Panjshir saat ini menghadapi kekurangan kebutuhan pokok yang sangat besar, pasalnya selama seminggu terakhir, Taliban telah memblokir jalan dari Kabul ke Panjshir yang membuat barang hampir tidak mungkin didistribusikan.

“Makanan apapun yang ada di rumah orang, itu yang mereka makan selama berminggu-minggu, sekarang, toko dan pasar kosong semua,” katanya.

Belum lagi saat ini Taliban sudah memutuskan jaringan media virtual sehingga menyebabkan ketidakseimbangan informasi dari garis depan pertempuran melawan Taliban di Panjshir.

Maka dari itu, sangat sulit untuk mendapatkan kabar terbaru dari keluarga mereka yang berada di tempat lain.

Baca Juga: Kabar Duka, Penyanyi Kondang Koes Hendratmo Meninggal Dunia

Ia menjelaskan bahwa kurang lebih ada 130.000 orang yang terjebak di Panjshir, Afghanistan.

Menurut pemuda itu, ribuan orang yang ada di Panjshir merupakan pelarian dari distrik-distrik di jantung provinsi di Afghanistan ketika pasukan Taliban maju dalam beberapa hari terakhir.

Tidak hanya itu, menurutnya fasilitas medis di Panjshir juga mengalami kekurangan.

"Saya memiliki orang sakit di keluarga saya dan saya tidak punya cara untuk membantu mereka," katanya.

Baca Juga: Dikabarkan CLBK dengan Verrell Bramasta, Natasha Wilona: Dia Lebih Dewasa

Pemuda Panjshir itu memang mengakui bahwa anggota Taliban, yang sebagian besar berasal dari Provinsi Badakhshan, Helmand dan Laghman, memperlakukan mereka dengan cara yang sangat berbeda.

Mereka diperlakukan dengan baik dan mendorong mereka untuk kembali ke kehidupan normal mereka.

Akan tetapi, menurutnya banyak orang di Panjshir yang belum mempercayai Taliban.

Pasalnya, masih ada pasukan Taliban yang berperilaku keras dan agresif, seperti mendatangi setiap rumah lalu mengambil apapun yang mereka inginkan hingga melecehkan orang-orang.

Belum lagi, baru-baru ini beredar pesan suara dan unggahan yang belum diverifikasi yang merinci klaim "pembantaian" dan peringatan kemungkinan "genosida" telah beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Dilihat Pertama Kali Ungkap Sikap Cinta Anda

Hal ini telah menyebabkan kekhawatiran di antara penduduk Panjshir di luar provinsi.

Sebagai informasi, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam konferensi sebelumnya mengatakan bahwa provinsi itu sekarang sepenuhnya di bawah kendali mereka dan mengklaim kemenangan.

“Orang-orang yang tinggal di lembah bangga Panjshir adalah bagian integral dari badan nasional. Mereka adalah saudara kita. Tidak ada bias terhadap mereka. Semua hak yang dimiliki warga negara kita yang lain, orang-orang Panjshir juga memilikinya,” kata Mujahid.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah