Network
PR DEPOK - Afghanistan mendapatkan bantuan dari Pemerintah China berupa vaksin dan bahan pokok lainnya.
Bantuan tersebut merupakan bantuan kemanusiaan senilai 200 juta yuan atau sekitar Rp441 miliar yang diberikan bersama 3 juta dosis vaksin Covid-19.
Bantuan yang diberikan Pemerintah China kepada Afghanistan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.
Baca Juga: Paul Pogba Diambang Pintu Keluar, Manchester United Incar Youri Tielemans sebagai Opsi Pengganti
Wang Yi membeberkan informasi tersebut dalam pertemuan virtual bersama dengan beberapa Menteri Luar Negeri sahabat kemarin.
Pertemuan tersebut dgelar guna membahas isu Afghanistan setelah pembentukan pemerintahan baru Taliban.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, bantuan kemanusia 200 juta yuan tersebut terdiri dari makanan, obat-obatan, dan peralatan untuk musim dingin.
Tidak hanya itu, Wang Yi juga mendesak pihak Taliban untuk bertindak aktif dalam memerangi terorisme dan menyerukan kepada semua pihak untuk memperkuat kontrol pembatasan guna mengeliminasi kelompok teroris yang hendak pergi dari Afghanistan.
Baca Juga: Prihatin Lapas Tangerang Melibihi Kapasitas, HNW: Harusnya Ada Evaluasi Menyeluruh
Ia juga memberikan penekanan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya agar bertanggung jawab memberikan bantuan ekonomi dan kemanuasiaan kepada rakyat Afghanistan.
Menurutnya merekalah yang membuat masalah di negara yang berbatasan langsung dengan Daerah Otonomi Xinjiang, China.
Dalam pertemuan virtual tersebut juga dihadiri oleh para Menteri Luar Negeri dari Pakistan, Iran, Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan.
Sebelumnya juga Xi Jinping yang merupakan Presiden China melakukan kegiatan pertukaran pandangan tentang situasi Afganistan bersama Emomali Rahmon, Presiden Tajikistan.
Baca Juga: Lengkapi Persyaratan Berikut untuk Dapatkan BLT Anak Sekolah 2021 dengan Besaran Total Rp4,4 Juta
Agenda tersebut digelar keduanya melalui percakapan via telepon pada Selasa, 7 September 2021.
Selain itu China juga sangat berkepentingan dengan Taliban untuk memerangi kelompok teroris Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM).
Dikarenakan ETIM beberapa kali berupaya memisahkan Xinjiang yang banyak dihuni etnis minoritas Muslim Uighur itu dari China.***
