Ankara telah menunda ratifikasi selama bertahun-tahun, dengan mengatakan Turki tidak boleh digolongkan sebagai negara maju dengan akses yang berkurang ke pendanaan untuk mendukung pengurangan emisi berdasarkan perjanjian tersebut.
Baca Juga: Jakarta Masuk PPKM Level 1 dan Kasus Covid-19 Mulai Berkurang, Begini Pesan Puan Maharani
Erdogan juga mengatakan Turki secara historis bertanggung jawab atas bagian yang sangat kecil dari emisi karbon.
Selain Erdogan, ketidakhadiran dari pertemuan Glasgow termasuk Presiden China Xi Jinping, yang negaranya sejauh ini merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar.
Dan Presiden Vladimir Putin dari Rusia, salah satu dari tiga produsen minyak utama dunia.***