Alami Perundungan, Anak Berusia 10 Tahun di AS Bunuh Diri

- 14 November 2021, 19:16 WIB
Ilustrasi - Seorang anak berusia 10 tahun di AS dilaporkan bunuh diri setelah alami perundungan.
Ilustrasi - Seorang anak berusia 10 tahun di AS dilaporkan bunuh diri setelah alami perundungan. /Pixabay/Anemone123.

PR DEPOK – Seorang anak berusia 10 tahun di Utah, Amerika Serikat (AS), dilaporkan meninggal dunia belum lama ini karena alami perundungan.

Dikabarkan, anak tersebut bunuh diri setelah pihak sekolah mengabaikan keluhan atas pelecehan rasial atau rasisme yang dialaminya.

"Izzy adalah anak yang bahagia. Dia adalah gadis kecil yang bahagia, dia berprestasi di sekolah, yang dia inginkan hanyalah memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman," ucap Tyler Ayres, pengacara keluarga dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Insider.

Baca Juga: Ria Ricis Akan Sumbangkan Uang dari Hasil Pernikahannya, Istri Teuku Ryan: Takut Ngerepotin Orang

Berdasarkan kabar yang dihimpun, kedua orang tua dari Izzy bernama Brittany Clark Tichenor Cox, dan ayah tirinya, Charles Cox, mengetahui bahwa dia diintimidasi di sekolahnya.

Pada mulanya, orang tua Izzy melaporkan perundungan yang terjadi, namun mereka tidak merasakan adanya perubahan yang terjadi.

Dirasa tidak ada perubahan, mereka kemudian melaporkan perundungan yang terjadi pada Izzy tersebut ke kepala sekolah.

Tak berbeda dengan sebelumnya, orangtua dari Izzy kemudian mengatakan bahwa merasa sangat tidak didengar dan sangat diabaikan.

Baca Juga: Ini Estimasi Harga Vaksin Booster Covid-19 di RI Tahun 2022, Mulai dari AstraZenca, Sinovac, hingga Pfizer

Lebih lanjut, menurut Kementerian Kehakiman Amerika Serikat terdapat banyak laporan dengan kasus serupa di banyak daerah di AS.

“Menyebut mereka monyet atau kera dan mengatakan bahwa kulit mereka kotor atau tampak seperti kotoran. Menyebut mereka budak, menyentuh dan menarik rambut mereka,” tambanhnya.

Selain itu disebutkan pula bahwa siswa pelaku perundungan kerap mengancam atau menyerang teman korban secara fisik jika mereka menolak atau melawan perundungan tersebut.

"Beberapa siswa, sekarang di sekolah menengah dan atas, mengatakan bahwa mereka telah mengalami pelecehan rasial setiap tahun sejak mereka masih TK," tulis Kementerian Kehakiman AS.

Baca Juga: Bandingkan Kunjungan Soeharto dan Puan dengan Petani, Ali Syarief: Pak Harto Dialog, Lha yang ini...

Lebih lanjut, Kementerian Kehakiman AS mengatakan bahwa sekolah-sekolah telah gagal menanggapi dengan benar pelecehan rasial yang dialami oleh siswa kulit hitam dan Asia-Amerika.

“Keluhan dari orang tua, siswa, dan advokat lainnya diabaikan oleh pejabat sekolah bahkan ketika dikuatkan oleh saksi lain," ucap mereka.

Terakhir mereka mengatakan bahwa Divisi Hak Sipil akan berkomitmen untuk memastikan siswa memiliki akses ke sekolah yang aman dan sehat yang layak mereka dapatkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah