Tak hanya itu, Sarah Gilbert juga mengingatkan pengetahuan yang diperoleh tidak boleh hilang begitu saja.
“Kemanjuan yang telah kita buat, dan pengetahuan yang telah kita peroleh, tidak boleh hilang,” katanya.
Pandemi Covid-19 sendiri disebut-sebut terdeteksi pertama kali di Negara China pada akhir 2019 lalu, sementara itu vaksin dikembangkan untuk melawan virus dalam waktu singkat.
Baru-baru ini ditemukan varian Covid-19 baru yang dikenal sebagai varian Omicron.
Terkait varian baru itu, Sarah Gilbert mengatakan varian Omicron yang kini tengah mengancam dunia diketahui mengandung mutasi dalam penularan virus.
“Ada perubahan tambahan yang mungkin berarti antibodi yang diinduksi oleh vaksin atau oleh infeksi varian lain mungkin kurang efektif dalam mencegah infeksi Omicron,” kata Sarah Gilbert.
“Sampai kita tahu lebih banyak, kita harus berhati-hati, dan mengambil langkah untuk memperlambat varian baru ini,” tambahnya.
Varian Covid-19 jenis Omicron ini diketahui telah menyebar dengan cepat di Inggris. Hal ini tentu mendorong seruan untuk melakukan tindakan pencegahan dari para ilmuwan.