Jelang Masuk Sekolah Secara Tatap Muka, AS Sebut Anak-anak akan Diberikan Vaksin Booster

- 4 Januari 2022, 07:51 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Otoritas kesehatan AS mengungkapkan bahwa mereka akan memberikan suntikan booster untuk anak-anak jelang masuk sekolah.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Otoritas kesehatan AS mengungkapkan bahwa mereka akan memberikan suntikan booster untuk anak-anak jelang masuk sekolah. /Pexels/Nataliya Vaitkevich./

PR DEPOK – Otoritas kesehatan AS telah menyetujui pemberian suntikan booster vaksin Covid-19 Pfizer untuk anak-anak berusia 12 tahun.

Bukan hanya itu, otoritas AS juga mengurangi jeda waktu antara vaksinasi awal dan dosis booster dari enam bulan menjadi lima untuk segala usia.

Keputusan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS itu datang ketika pandemi meningkat oleh varian Omicron yang sangat menular.

Apalagi, jutaan anak di AS akan kembali ke sekolah setelah musim liburan.

Baca Juga: Kenali Bahaya Telur Busuk bagi Kesehatan, Ini Potensi Risiko yang Bisa Ditimbulkan

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia, FDA juga menyetujui dosis booster vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak dengan gangguan kekebalan antara usia 5 dan 11 tahun.

Salah satunya termasuk individu yang telah menerima transplantasi organ.

Badan tersebut mengatakan pihaknya secara khusus mengandalkan data dari Israel, di mana ribuan anak berusia 12 hingga 15 tahun telah menerima dosis booster.

Baca Juga: 162 Orang Positif Omicron di DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria Tegaskan Karantina Harus Ketat

Selain itu, dengan lebih dari 4,1 juta orang berusia 16 tahun ke atas di Israel telah menerima booster mulai lima bulan setelah vaksinasi dua dosis awal, tidak ada masalah keamanan baru yang muncul.

"Otorisasi vaksinasi booster dilakukan pada lima bulan alih-alih enam bulan, karena itu dapat memberikan perlindungan yang lebih baik lebih cepat bagi individu terhadap varian Omicron yang sangat menular," jelas FDA.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS masih perlu memberikan persetujuan akhir untuk keputusan tersebut, yang diharapkan dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: PDIP Minta Gibran Dilibatkan dalam Membina Timnas Indonesia, Sindiran Panca: Bila Perlu Gantikan Shin Tae Yong

Amerika Serikat saat ini memiliki rata-rata sekira 400.000 kasus Covid-19 baru setiap hari.

Data itu merupakan rekor tertinggi sejak pandemi dimulai dua tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Rawat inap juga meningkat, tetapi tidak pada tingkat yang sama dan untuk saat ini tetap di bawah puncak yang tercatat satu tahun lalu.

Baca Juga: Mayang Akui Masih Suka Kirim Pesan WhatssApp ke Vanessa Angel, Ini Isi Pesan Sang Adik untuk Mendiang Kakaknya

Rawat inap anak-anak yang sakit dengan Covid-19 juga meningkat, dengan tingkat vaksinasi terutama lebih rendah di antara anak-anak yang lebih muda.

Namun para pejabat sangat ingin agar sekolah tetap buka sebanyak mungkin.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah