Intip Budaya Tradisional Korea: 2 Cara Bertahan pada Musim Dingin Sebelum Adanya Listrik

- 10 Januari 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi Korea.
Ilustrasi Korea. /Pixabay

Mereka akan membakar kayu di agungi (tungku Korea) agar ondol (pemanas di bawah lantai) tetap hangat untuk mengatasi hawa dingin di luar rumah.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Ditawari Uang Rp100 Juta, Pengacara Kim Hawt: Sudahi Seluruh Kegaduhan Ini, Saya Beri Cash!

Karena pohon sulit didapat, mereka terkadang harus merebus air di gamasot atau panci besar yang digunakan dalam masakan Korea.

Kemudian setelah masa Perang Korea, sistem pemanasnya  masih menggunakan teknik tradisional, terutama di wilayah pedesaan.

Ondol bukanlah penemuan Korea, tetapi telah menjadi bagian integral dari gaya hidup Korea sejak Dinasti Joseon yang dimulai pada tahun 1392.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV 10 Januari 2022: Love Story The Series Tayang Pukul 17.45 WIB

Menurut sejarawan Korea awal abad ke-20, Son Jin-tae bahwa orang Korea adalah mereka yang lahir, dibesarkan dan meninggal di ondol.

Isabella Bird Bishop, seorang penulis Inggris abad ke-19 yang sering bepergian ke seluruh Korea mengatakan bahwa terlalu panas untuk tidur selama dia tinggal di sebuah penginapan.

Dalam bukunya “Korea and her Neighbours” yang diterbitkan pada tahun 1898, Isabella menulis, “Ruangan itu selalu kepanasan karena api poni.

"Dari 80° hingga 85° adalah suhu biasa, tetapi seringkali lebih dari 92°."

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah