Studi tersebut menyatakan bahwa musang bisa menjadi "alat yang potensial untuk mengevaluasi kemanjuran obat virus corona dan vaksin pencegahan".
Baca Juga: Mahasiswi Ciptakan Masker Transparan, Mudahkan Kaum Tunarungu Berkomunikasi
Penelitian selanjutnya menyebutkan bahwa respons hamster di Suriah terhadap infeksi virus corona "sangat mirip dengan efek infeksi saluran pernapasan pada manusia", menurut para peneliti dari Hong Kong University.
Dikutip dari majalah Science, bahwa ada delapan hamster yang terinfeksi virus, "kehilangan berat badan, lesu,menumbuhkan bulu yang acak, postur membungkuk, dan napas tak teratur".
Berkat penelitian tersebut, hamster bisa menjadi salah satu ladang subur dalam pengujian vaksin.
Baca Juga: Simak Cara Sterilisasi Masker N95, Bisa Digunakan Hingga Tiga Kali
Sementara itu di Australia, sebuah laboratorium penelitian telah mengumumkan bahwa vaksin yang memungkinkan bisa menjadi penawar virus corona elah memasuki tahap pengujian.
Nucleus Network mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan bersama-sama mengadakan uji coba dengan Novavax, sebuah perusahaan bio-tech yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
“Nucleus memiliki sejarah yang kaya akan uji coba vaksin Fase 1, dan rekam jejak yang lama dengan Novavax; kami berada dalam posisi yang baik untuk mengimplementasikan pengujian cepat dengan uji coba pertama pada manusia dalam beberapa minggu mendatang.” kata Cameron Johnson, Chief Executive Officer dari Nucleus Network.***