Dokter di Prancis Klaim Pasien Pertama Virus Corona di Negaranya Ada Sejak Desember 2019

- 5 Mei 2020, 20:43 WIB
MENARA Eiffel, maskot Prancis.*
MENARA Eiffel, maskot Prancis.* /AFP/BERTRAND GUAY/

Pada awalnya, dia menunjukkan gejala utama yang mengindikasikan kepada virus corona  termasuk batuk kering, demam, dan kesulitan bernapas.

Dia dirawat di rumah sakit pada 27 Desember 2019, empat hari sebelum kantor negara Tiongkok memberitahu kepada World Health Organization (WHO) tentang kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui terdeteksi di Kota Wuhan, Tiongkok.

Dia berbicara kepada salah satu presenter TV lokal, BFMTV, bahwa dirinya tidak pernah melakukan perjalanan sebelumnya ia dinyatakan jatuh sakit.

Baca Juga: Sinopsis The Purge: Election Year, Pembantaian Legal Warga AS yang Tayang Rabu Dini Hari 

Cohen mengatakan dua anak pasien itu juga jatuh sakit tetapi istrinya tidak meunjukkan gejala apa pun. Tetapi Dr. Cohen menunjukkan bahwa istri pasien itu bekerja di sebuah supermarket dekat bandara Charles de Gaulle dan bisa berhubungan dengan orang-orang yang baru saja tiba dari Tiongkok.

Istri pasien mengatakan bahwa, "Seringkali pelanggan datang langsung dari bandara, masih membawa koper mereka," ucapnya.

Sementara itu, hingga saat ini Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona, disusul Spanyol, dan Italia.

Tercatat di AS sebanyak 1.212.955 orang dikonfirmasi positif, di Spanyol sebanyak 248.301 orang, sedangkan di Italia sebanyak 211.938 orang.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah