Lopinavir Ritonavir, Ribavirin, dan Interferon Beta Kemungkinan Bisa Sembuhkan Corona

- 9 Mei 2020, 17:03 WIB
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.*
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.* /DADO RUVIC/REUTERS/

Ia menjelaskan, risiko penularan ke tenaga kesehatan dapat dikurangi karena obat dapat meringankan dampak pelepasan virus, yaitu ketika virus terdeteksi dan berpotensi menular ke inang lain.

Reuters melaporkan, selama uji coba, seluruh pasien mendapatkan perawatan standar sesuai kebutuhan, di antaranya pemakaian ventilator, alat bantu cuci darah, pemberian antibiotik dan kortikostreroid atau obat anti-peradangan.

Kowk Yung Yuen mengatakan, temuan itu membawa harapan baik, tetapi efek tiga obat tersebut masih perlu diuji coba terhadap pasien dalam jumlah lebih besar dan pasien Covid-19 dengan gejala parah.

Baca Juga: Pernikahan Unik di Tengah Pandemi, APD Jadi Mahar Pengantin di Yogyakarta

Sejumlah ahli independen setuju mengakui temuan itu, tetapi mereka sepakat studi dengan skala lebih besar dan lebih mendetail tetap dibutuhkan.

"Hasil penelitian ini... membenarkan penambahan interferon beta ke dalam daftar obat yang berbasis penelitian dan hasil tersebut perlu kembali diuji coba lebih lanjut ke pasien yang dipilih secara acak, "kata Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi London School of Hygiene & Tropical Medicine.

Pengalaman bertahun-tahun mengobati HIV, virus penyebab AIDS, menunjukkan pengobatan terbaik menggunakan kombinasi beberapa obat yang berbeda. "Strategi semacam itu dapat dipraktikkan untuk pasien Covid-19," kata dia sebagaimana dilaporkan Antara.***

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x