Di-Veto Rusia, Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB Terkait Ukraina Disetujui Para Anggota Tetap

- 26 Februari 2022, 16:25 WIB
Para anggota tetap menyetujui soal rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Ukraina kendati di-veto oleh pihak Rusia.
Para anggota tetap menyetujui soal rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Ukraina kendati di-veto oleh pihak Rusia. /Pixabay/jorono./

PR DEPOK - Dewan Keamanan PBB atau United Nations Security Council akhirnya menyetujui sebuah rancangan resolusi terkait konflik Rusia-Ukraina.

Dalam rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB itu membahas tentang bagaimana PBB menjatuhkan sanksi internasional terhadap Rusia nantinya.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok,com dari Reuters, sebanyak tiga dari lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB menyetujui rancangan resolusi tersebut.

Sedangkan Rusia sebagai pihak yang terlibat langsung dengan konflik menggunakan hak veto-nya sebagai anggota tetap.

Baca Juga: Ukraina Diserang Rusia, Volodymyr Zelensky Kirim Pesan Video Sumpah Jaga Bela Negara: Kami di Sini

Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Britania Raya sebagai anggota tetap poros Barat menang suara setelah penolakan hanya disampaikan Rusia sedangkan China memilih abstain.

Kendati mendapat veto dari Rusia, rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB akan terus dibahas dalam Majelis Umum PBB nanti.

Selain itu, delapan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB menyatakan dukungannya kepada resolusi yang menguntungkan Ukraina. Hanya UEA dan India yang abstain dan tidak memberikan suara.

Baca Juga: Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky Ingin Bertemu Putin dan Selesaikan Peperangan: Mari Hentikan Kematian

Sontak putusan Dewan Keamanan PBB itu membuat pihak Rusia geram dan mengecam tindakan mereka yang dianggap mengancam Rusia di pergaulan Internasional.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia berterima kasih kepada anggota Dewan Keamanan yang tidak mendukung rancangan tersebut,

Vassily Nebenzia berpendapat mereka yang emndukung rancangan resolusi tersebut adalah negara yang 'anti' terhadap Rusia.

Baca Juga: AS Tawarkan Evakuasi, Presiden Ukraina: Kami Butuh Amunisi, Bukan Tumpangan

"Draf resolusi Anda tidak lain adalah langkah brutal dan tidak manusiawi lainnya di 'papan catur' Ukraina ini," kata Nebenzia setelah pemungutan suara.

Lebih lanjut, Vassily Nebenzia berpendapat bahwa konflik di Ukraina tidak sesederhana yang terlihat oleh mata telanjang.

Menurutnya, banyak pihak yang terlibat dalam konflik kepentingan di Ukraina dan hal itu mengancam keamanan Rusia.

Baca Juga: Pasukan Rusia Kembali Luncurkan Serangan Rudal dan Artileri ke Ukraina

Rusia sendiri menuding AS dan sekutunya telah menggembosi konflik antara Kiev dan Moskow dengan pendekatan yang 'berbahaya'.

Serangan Rusia terhadap Ukraina disebabkan karena AS yang berusaha terus menyuplai senjata ke Kiev yang mengancam perdamaian.

Oleh karena itu, Kremlin menganggap apa yang mereka sebut Operasi Militer Spesial ke Kiev adalah langkah pembasian Neo-Nazi di Ukraina.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah