Setelah isi email itu viral, dua sumber sudah mengonfirmasi bahwa email tersebut benar dikirim oleh Elon Musk kepada para karyawan Tesla.
Namun hingga kini, manajemen Tesla belum juga berkomentar.
Email itu pertama kali tersebar di Twitter usai diunggah oleh salah satu pengguna yang diduga merupakan karyawan Tesla.
Baca Juga: Usai Korsel dan AS Lakukan Latihan Gabungan, Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik
Email tersebut kemudian ditanggapi oleh beberapa karyawan Tesla yang mengaku keberatan dengan perintah Elon Musk.
"Jika ada pemecatan massal, bagaimana bisa Tesla menyelesaikan proyeknya? Saya pikir investor juga tidak akan suka dengan ide itu," ujar salah satu karyawan Tesla.
"Kami menunggunya (Elon Musk) mundur," ujar karyawan lain.
Baca Juga: Ini Besaran Insentif Kartu Prakerja Gelombang 32
Selain itu, kelompok advokasi karyawan Tesla juga mengecam instruksi bekerja di kantor yang dibuat oleh perusahaan.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Worksafe Stephen Knight menentang anjuran Elon Musk yang terdengar seperti ancaman.