PR DEPOK - Buntut dari konflik Ukraina dan Rusia semakin memanas hingga hari ini, Gazprom mulai memperketat pengiriman gas ke Eropa.
Rusia saat ini memperketat pengiriman gasnya di Eropa pada hari Senin karena Gazprom mengatakan, pasokan melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman akan turun menjadi hanya 20% dari kapasitas biasanya.
Gazprom mengatakan pengiriman gas akan turun menjadi 33 juta meter kubik per hari mulai pukul 04.00 GMT (waktu setempat) pada hari Rabu, setengah dari arus, level yang sudah berkurang karena perlu menghentikan pengoperasian turbin gas Siemens di stasiun kompresor atas instruksi dari pengawas industri.
Baca Juga: Jadwal Pencairan Terakhir PKH Tahap 3 Beserta Cara Cek Nama Penerimaan Bansos
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Jerman mengatakan tidak melihat alasan teknis untuk pengurangan terbaru, hal ini terjadi ketika Rusia dan negara Barat saling bertukar hantaman ekonomi sebagai tanggapan atas invasi di Ukraina.
Kontrak gas bulan depan Belanda, patokan Eropa, ditutup pada level 9,95% lebih tinggi di tengah berita hantaman terbaru ke Nord Stream 1.
Pipa yang memiliki kapasitas 55 miliar meter kubik per tahun, adalah satu-satunya sambungan gas terbesar Rusia ke Eropa.
Baca Juga: Ridwan Kamil Keberatan Baim Wong Daftar HAKI Citayam Fashion Week: Biar Mereka yang Urus, Bukan Anda
Uni Eropa telah berulang kali menuduh Rusia menggunakan pemerasan energi, sementara Kremlin mengatakan kekurangan itu disebabkan oleh masalah pemeliharaan dan efek dari sanksi Barat.