Vladimir Putin Beri Peringatan, Gazprom Rusia Perketat Pengiriman Gas ke Eropa

- 26 Juli 2022, 06:34 WIB
Vladimir Putin.
Vladimir Putin. // Thibault Camus/REUTERS

PR DEPOK - Buntut dari konflik Ukraina dan Rusia semakin memanas hingga hari ini, Gazprom mulai memperketat pengiriman gas ke Eropa.

Rusia saat ini memperketat pengiriman gasnya di Eropa pada hari Senin karena Gazprom mengatakan, pasokan melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman akan turun menjadi hanya 20% dari kapasitas biasanya.

Gazprom mengatakan pengiriman gas akan turun menjadi 33 juta meter kubik per hari mulai pukul 04.00 GMT (waktu setempat) pada hari Rabu, setengah dari arus, level yang sudah berkurang karena perlu menghentikan pengoperasian turbin gas Siemens di stasiun kompresor atas instruksi dari pengawas industri.

Baca Juga: Jadwal Pencairan Terakhir PKH Tahap 3 Beserta Cara Cek Nama Penerimaan Bansos

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Jerman mengatakan tidak melihat alasan teknis untuk pengurangan terbaru, hal ini terjadi ketika Rusia dan negara Barat saling bertukar hantaman ekonomi sebagai tanggapan atas invasi di Ukraina.

Kontrak gas bulan depan Belanda, patokan Eropa, ditutup pada level 9,95% lebih tinggi di tengah berita hantaman terbaru ke Nord Stream 1.

Pipa yang memiliki kapasitas 55 miliar meter kubik per tahun, adalah satu-satunya sambungan gas terbesar Rusia ke Eropa.

Baca Juga: Ridwan Kamil Keberatan Baim Wong Daftar HAKI Citayam Fashion Week: Biar Mereka yang Urus, Bukan Anda

Uni Eropa telah berulang kali menuduh Rusia menggunakan pemerasan energi, sementara Kremlin mengatakan kekurangan itu disebabkan oleh masalah pemeliharaan dan efek dari sanksi Barat.

Politisi di Eropa mengatakan Rusia dapat memotong pengiriman gas musim dingin ini, yang mana akan mendorong Jerman ke dalam resesi dan menyebabkan melonjaknya harga bagi konsumen yang berakibat tingginya harga makanan dan energi.

Jerman juga dipaksa pada minggu lalu untuk mengumumkan bailout Uniper senilai $15 miliar (UN01.dE), perusahaan terbesar yang mengimpor gas dari Rusia.

Presiden Vladimir Putin telah memperingatkan pemotongan terbaru, yang mana telah memberi peringatan kepada negara Barat bulan ini tentang sanksi lanjutan yang akan berisiko memicu kenaikan harga energi yang merupakan bencana bagi konsumen di seluruh dunia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Hari Ini Selasa, 26 Juli 2022: Waspada Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Diketahui, Rusia telah memotong pengiriman melalui Nord Stream 1 hingga 40% dari kapasitas biasanya pada bulan Juni, dengan alasan keterlambatan kembalinya turbin yang dilayani oleh Siemens Energy (ENR1n.DE) di Kanada - penjelasan yang ditolak Jerman sebagai laporan palsu.

Kemudian menutup Nord Stream 1 selama 10 hari untuk pemeliharaan tahunan bulan ini, dan memulai kembali Kamis lalu masih di 40% dari level normal.

Saat ini, Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi dan pengekspor gas alam terbesar di dunia.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah